Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla: Abraham Harus Berani, Tegas, dan Cerdas

Kompas.com - 02/12/2011, 21:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla berharap dan berpesan kepada Ketua KPK periode 2011-2015 terpilih, Abraham Samad, agar memimpin lembaga pemberantas korupsi tersebut dengan berani, tegas, dan cerdas.

Sebagai sesama orang asal Sulawesi Selatan, Kalla juga meminta Abraham meniatkan dalam hati bahwa jabatan yang didapatnya saat ini adalah ibadah demi rakyat dengan cara memberantas korupsi hingga ke akarnya.

"Ini harus dengan niat ibadah bahwa ini untuk bangsa dan negara untuk memberantas korupsi. Harus dengan berani, tegas, dan cerdas memimpin KPK," ujar Kalla saat berbincang dengan Tribunnews.com, Jumat (2/12/2011).

Dr Abraham Samad, SH, yang lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 27 November 1966, terpilih dalam pemungutan suara pemilihan Ketua KPK di Komisi III DPR. "Justru yang muda itu kan biasanya lebih berani," ujar Kalla.

Dengan latar belakang sebagai pengacara dan aktivis antikorupsi lokal, Abraham mampu memikat hati 43 anggota Komisi III dan menempatkan dirinya sebagai peraih suara terbanyak dalam pemungutan suara. Sementara Ketua KPK saat ini, Busyro Muqoddas, hanya mendapat 5 suara anggota Komisi III DPR.

Pengacara muda yang meraih gelar strata 1 hingga strata 3 di Universitas Hasanuddin Makassar itu mampu mengalahkan advokat Bambang Widjojanto, jaksa Zulkarnain, dan mantan anggota Kompolnas Adnan Pandu Praja.

Sepanjang kariernya, Abraham belum pernah menduduki jabatan strategis birokrat mana pun. "Makanya saya bilang harus cerdas," pintanya.

Tak lupa, Kalla mengucapkan selamat atas terpilihnya putra asli Sulsel tersebut sebagai Ketua KPK. "Saya ucapkan selamat," kata Kalla. (Tribunnews/Abdul Qodir)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

    Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

    Nasional
    Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

    Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

    Nasional
    Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

    Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    [POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

    Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

    Nasional
    Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

    Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

    Nasional
    Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

    Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

    Nasional
    Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

    Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

    Nasional
    Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

    Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

    Nasional
    Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

    Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

    Nasional
    Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

    Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

    Nasional
    15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

    15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

    Nasional
    Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

    Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

    Nasional
    Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

    Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com