Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperkirakan 6.000 Tamu Hadiri Resepsi Ibas-Aliya

Kompas.com - 26/11/2011, 18:49 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 6.000 tamu undangan diperkirakan hadir dalam resepsi pernikahan Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas (putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono) dengan Siti Rubi Aliya Rajasa yang berlangsung, Sabtu (26/11/2011) malam, di Jakarta Convention Center.

Berdasarkan informasi dari Biro Pers Istana, perhelatan Ibas-Aliya itu dimulai pukul 18.45 hingga 22.00. Perhelatan diawali dengan pembacaan doa oleh Profesor Arief Rahman. Kemudian dilanjutkan dengan salam-salaman yang dibagi dalam empat sesi, masing-masing 40 menit dengan jeda 7 menit. "Selama jeda akan diisi dengan acara kesenian," tulis siaran pers tersebut.

Pasangan pengantin akan mengenakan pakaian adat Yogyakarta berwarna merah marun. Senada dengan pengantin, pihak keluarga juga mengenakan busana adat merah marun dilengkapi batik.

"Bapak Presiden dan bapak Hatta akan mengenakan sorjan Yogya warna merah marun, kain batik, blankon, dan keris. Ibu Ani Yudhoyono dan Okke Rajasa memakai kebaya Jawa merah marun dan kain baik," tulisnya.

Acara resepsi pernikahan putra bungsu presiden ini akan dipandu Ferdi Hasan dan Tiya Diran sebagai pembawa acara. Resepsi juga dimeriahkan penampilan penyanyi Ibu Kota seperti Sandi Sandoro, Mike Mohede, Dira Sugandi, Yovie and The Nuno, Pingkan Mambo, dengan iringan Dian HP Orchestra. Sebelumnya dikabarkan sebanyak 3.000 undangan disebar untuk menghadiri resepsi pernikahan Ibas-Aliya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

    Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

    Nasional
    Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

    Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

    [POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

    Nasional
    Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

    Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

    Nasional
    Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

    Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

    Nasional
    Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

    Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

    Nasional
    Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

    Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

    Nasional
    Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

    Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

    Nasional
    Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

    Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

    Nasional
    Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

    Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

    Nasional
    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Nasional
    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    Nasional
    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com