Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Paramedis Tak Hadir, Sidang Antasari Ditunda

Kompas.com - 29/09/2011, 11:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Persidangan Peninjauan Kembali kasus yang menjerat mantan Ketua KPK Antasari Azhar, terpidana 18 tahun dalam kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen, ditunda hingga Rabu (5/10/2011). Tim majelis hakim memutuskan menunda sidang tersebut karena saksi paramedis dari pihak Rumah Sakit Mayadana dan RSPAD Gatot Subroto tak menghadiri persidangan.

"Karena saksi-saksi tidak hadir. Dengan demikian maka sidang akan dibuka kembali pada Rabu 5 Oktober 2011, dengan agenda penandatanganan berita acara persidangan," ujar Ketua Majelis Hakim Aminal Umam, dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (29/9/2011).

Sebelumnya, saat persidangan berlangsung, Antasari sempat mengemukakan perihal sulitnya memanggil saksi paramedis dua rumah sakit tersebut. Menurut mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi itu, pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menghadirkan saksi-saksi, baik dari pihak rumah sakit, staf penyadapan KPK, dan jaksa-jaksa yang pernah memimpin persidangannya dulu.

"Mungkin karena tidak punya daya paksa seperti penyidik kepolisian, maupun jaksa, sehingga mungkin ada keengganan terhadap mereka yang coba kami panggil. Padahal dengan beberapa bukti, kami sudah minta beberapa kali kepada RS Mayapada maupun Gatot Subroto, namun untuk memberikan nama pun mereka tidak mau," kata Antasari.

Namun, meski pun beberapa saksi tak hadir dalam persidangannya, Antasari berharapmajelis hakim agar tetap melanjutkan proses persidangannya. Menurut Antasari, sementara ini pihaknya tidak akan mengajukan saksi-saksi baru lagi, selain beberapa nama yang sudah disebutkannya dalam persidangan sebelumnya.

"Untuk itu, harapan kami, supaya persidangan kita cepat berjalan, biarlah mereka yang tidak ingin membuka kebenaran materiil kasus ini. Jadi, kita harapkan kepada Ketua Majelis Hakim, semoga setelah ini kita sudah bisa menangani kesimpulan," katanya.

Dalam persidangan PK pada Selasa (13/9/2011) lalu, Antasari meminta agar Majelis Hakim menghadirkan beberapa paramedis RS Mayapada dan RSPAD Gatot Subroto yang pertama kali menangani jenazah Nasrudin Zulkarnaen. Antasari juga meminta agar Ina Susanti, saksi dari KPK, yang bertugas untuk melakukan penyadapan terhadap komunikasi Antasari dengan Nasrudin dan mantan Jaksa Cirus Sinaga juga dihadirkan oleh hakim.

"Mereka harusnya bisa beri penjelasan kepada publik, seperti kondisi jenazah Nasrudin, percakapan saya Nasrudin, dan khususnya mengenai kemeja Nasrudin yaitu bisa digunakan sebagai bukti atau tidak. Sekarang kan masih simpang siur, karena memang belum pernah dihadirkan dalam persidangan," kata Antasari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

    Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

    Nasional
    Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

    Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

    Nasional
    Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

    Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

    Nasional
    Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

    Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    [POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

    Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

    Nasional
    Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

    Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

    Nasional
    Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

    Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

    Nasional
    Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

    Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

    Nasional
    Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

    Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

    Nasional
    Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

    Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

    Nasional
    Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

    Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

    Nasional
    15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

    15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

    Nasional
    Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

    Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com