Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Buka Situs MotoGP dan Berita Afganistan

Kompas.com - 25/09/2011, 21:14 WIB

SOLO, KOMPAS.com — Pria yang diduga sebagai pelaku aksi bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton, Solo, Jawa Tengah, sempat membuka situs balap MotoGP di sebuah warung internet dekat gereja. Ia juga membuka berita-berita soal kekejaman tentara Amerika Serikat di Afganistan.

Sebelum melakukan aksinya, pria tersebut sempat menitipkan tas kepada Rina, petugas warnet Solonet yang berlokasi sekitar 200 meter dari GBIS Kepunton. Kepada penjaga warnet, pria itu mengaku hendak buang air ke toilet. Keduanya sempat mengobrol sejenak. Laki-laki tersebut mengaku dari Jakarta dan hendak mencari pekerjaan di Solo.

"Kalau logatnya sih sepertinya bukan orang Jawa karena ngakunya tak bisa bahasa Jawa. Tapi, kelihatannya bukan orang Solo," kata Rina kepada Tribunnews.com.

Setelah pergi, pria itu lantas kembali lagi ke warnet. Sama seperti yang pertama, ia menuju ke bilik nomor 9. Pria itu mulai mengakses internet kira-kira pukul 10.15 WIB dan mengganti username untuk mengakses internet dari Oki menjadi Eko. Kali ini pria tersebut hanya bermain sekitar 10 menit, lantas keluar. "Setelah selesai, ia lantas keluar tak tahu ke mana. Tasnya tetap ditinggal," ujar Rina.

Petugas warnet mengatakan, dari catatan di komputer yang digunakan oleh pelaku, diketahui bahwa pria tersebut sempat membuka situs balap motor MotoGP 2011. Pelaku kemudian membuka situs berita dan membaca sejumlah artikel, antara lain, tentang kekejaman tentara AS di Afganistan, aksi bom bunuh diri, dan perjuangan para mujahid.

Pelaku juga sempat mengganti baju sebelum menuju ke GBIS Kepunton. Di dalam tas yang ditinggalkannya terdapat Al Quran, minyak wangi, charger baterai ponsel, dan pulpen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Nasional
    Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

    Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

    Nasional
    Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

    Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

    Nasional
    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

    Nasional
    Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

    Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

    Nasional
    Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

    Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

    Nasional
    Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

    Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

    Nasional
    Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

    Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

    Nasional
    Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

    Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

    Nasional
    SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

    SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

    Nasional
    Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

    Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

    Nasional
    Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

    Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

    Nasional
    KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

    KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

    Nasional
    Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

    Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

    Nasional
    Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

    Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com