Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rosa Divonis 2 Tahun 6 Bulan Penjara

Kompas.com - 21/09/2011, 12:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi yang diketuai Suwidya menjatuhkan vonis dua tahun enam bulan penjara kepada Direktur Pemasaran PT Anak Negeri, Mindo Rosalina Manulang, ditambah denda Rp 200 juta yang dapat diganti dengan kurungan enam bulan. Rosa terbukti melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama terkait proyek pembangunan wisma atlet SEA Games.

Sidang pembacaan vonis berlangsung di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (21/9/2011). "Menyatakan Mindo Rosalina Manulang terbukti sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama sebagai perbuatan berbarengan," ujar Suwidya. Vonis Rosa lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum yang meminta Rosa dihukum empat tahun penjara.

Menurut majelis hakim, Rosa bersama Manajer Pemasaran PT Duta Graha Indah Mohammad El Idris terbukti memberikan cek senilai Rp 4,3 miliar kepada Muhammad Nazaruddin selaku anggota DPR dan Rp 3,2 miliar kepada Wafid Muharam selaku Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga.

Pemberian tersebut bertujuan memenangkan PT DGI sebagai pelaksana proyek wisma atlet. Tindakan Rosa dianggap melanggar Pasal 5 Ayat 1 huruf b Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 juncto Pasal 65 Ayat 1 KUHP sesuai dengan dakwaan primer.

Hal-hal yang memberatkan, Rosa dinilai memberi peluang kepada penyelenggara negara, dalam kasus ini Nazaruddin dan Wafid, melakukan tindak pidana korupsi. Perbuatan Rosa juga bertentangan dengan semangat pemberantasan korupsi.

"Sedangkan yang meringankan, terdakwa (Rosa) menyesal, bertindak sopan selama persidangan, masih muda, masih punya banyak waktu untuk memperbaiki diri," kata anggota majelis hakim, Made Hendra.

Mendengarkan putusan majelis hakim tersebut, Rosa yang duduk di kursi pesakitan tampak menangis. Dia kemudian menyatakan pikir-pikir apakah akan mengajukan banding atau tidak. Seusai persidangan, Rosa menyatakan bahwa hukuman dua tahun penjara yang dijatuhkah terhadapnya merupakan yang terbaik.

"Saya berat, tapi saya yakin ini yang terbaik buat saya," kata dia.

Selain Rosa, kasus suap wisma atlet juga menjerat El Idris, Wafid, dan Nazaruddin sebagai tersangka. Idris dan Wafid tengah menjalani proses persidangan, sementara Nazaruddin masih menjalani proses penyidikan di KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Koreksi Istilah Makan Siang Gratis | Golkar Kaget Bobby Masuk Gerindra

[POPULER NASIONAL] Prabowo Koreksi Istilah Makan Siang Gratis | Golkar Kaget Bobby Masuk Gerindra

Nasional
Puisi Komarudin Watubun Jelang Rakernas PDI-P: Hai Banteng yang Gagah Perkasa, Jangan Jadi Pengkhianat!

Puisi Komarudin Watubun Jelang Rakernas PDI-P: Hai Banteng yang Gagah Perkasa, Jangan Jadi Pengkhianat!

Nasional
Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Nasional
Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Nasional
Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Nasional
Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Nasional
Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Nasional
Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Nasional
Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Nasional
Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Nasional
Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Nasional
Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com