Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Suap Dalam Dus Sudah di Gedung Kemenakertrans

Kompas.com - 25/08/2011, 22:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi menemukan uang senilai Rp 1,5 di lantai 2 gedung A Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Jakarta bersamaan dengan tertangkapnya dua pejabat Kemenakertrans berinisial INS dan DI serta seorang swasta berinisial DNW, Kamis (25/8/2011). Uang-uang itu disimpan dalam kardus bekas durian.

"Di TKP kita sita alat bukti, dimasukkan ke kardus berkas duren, sekitar 1,5 miliar rupiah," ungkap Juru Bicara KPK, Johan Budi di Gedung KPK Jakarta, Kamis. Menurut Johan, uang itu diambil dari rekening DNW pada salah satu bank untuk kemudian diberikan kepada dua pejabat melalui seorang pegawai Kemenakertrans berinisial S. "Uang diambil siang tadi di sebuah bank, dibawa seseorang namanya S. ke lantai 2 Depnakertrans, di sana sudah ada INS, proses berlanjut, kita dapat info soal NI dan DNW," papar Johan.

Diduga, S sengaja membeli duren untuk kemudian memasukkan uang Rp 1,5 miliar itu ke dalam dusnya. "Jadi dia (S) memang beli duren lalu duitnya masukin ke situ," kata Johan. Adapun S, turut diperiksa penyidik KPK.

Seperti diberitakan sebelumnya, KPK menangkap tangan dua pejabat Kemenakertrans yakni Kepala Bagian Perencanaan dan Evaluasi Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi berinisial DI dan Sekretaris Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan (P2K) Transmigrasi berinisial INS.

Juga seorang perempuan dari pihak swasta berinisial DNW. Ketiganya diduga terlibat suap terkait pencairan Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID) bidang Transmigrasi di 19 Kabupaten seluruh Indonesia APBN-P 2011.

"Nilai dana (PPID) itu Rp 500 miliar," kata Johan. Diduga, uang diberikan sebagai fee untuk dua pejabat dari perusahaan yang akan melaksanakan proyek pembangunan itu. Adapun ketiga orang yang tertangkap tangan tersebut sudah masuk gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. Status mereka akan ditentukan dalam 1 x 24 jam apakah menjadi tersangka atau tidak. Barang bukti uang Rp 1,5 miliar dalam kardus durian pun sudah dibawa ke KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

    Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

    Nasional
    Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

    Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

    Nasional
    KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

    KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

    Nasional
    554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

    554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

    Nasional
    Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

    Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

    Nasional
    PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

    PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

    Nasional
    KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

    KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

    Nasional
    KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

    KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

    Nasional
    Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

    Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

    Nasional
    Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

    Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

    Nasional
    Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

    Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

    Nasional
    Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

    Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

    Nasional
    Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

    Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

    Nasional
    Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

    Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

    Nasional
    Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

    Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com