Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Belum Rencana Lapor ke Dewan Pers

Kompas.com - 12/07/2011, 17:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Presiden ke-6 RI belum berencana melapor ke Dewan Pers terhadap media massa yang dinilai tidak berdasar dalam memberitakan kasus dugaan suap yang melibatkan kader Partai Demokrat.

Dalam keterangan pers di kediamannya di Puri Cikeas, Senin (11/7/2011) malam, Yudhoyono mengatakan ada media yang memberitakan kasus dugaan suap proyek pembangunan wisma atlet SEA Games 2011 hanya berdasarkan SMS dan Blackberry Messenger (BBM) yang diduga berasal dari mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin.

"Saya belum bisa sampaikan sekarang," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha kepada wartawan, Selasa (12/7/2011), ketika ditanya apakah Yudhoyono akan melaporkan media yang dimaksud ke Dewan Pers. Menurut Julian, Yudhoyono sangat mengapresiasi Dewan Pers.

Ketua Aliansi Jurnalis Independen Nezar Patria mengatakan, jika Yudhoyono keberatan dengan pemberitaan media terkait kasus Nazaruddin, maka ia bisa mengadukan media yang memuat pemberitaan tersebut kepada Dewan Pers. "Berita yang memojokkan itu kan bisa diuji lewat penegakan kode etik di Dewan Pers, seperti tertuang di Pasal 1 Kode Etik Wartawan. Jadi, lebih baik langsung mengajukan keberatan jika mereka (Partai Demokrat) merasa dipojokkan dengan pemberitaan-pemberitaan itu," kata Nezar.

Secara terpisah, Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etik Dewan Pers Agus Sudibyo mengatakan, kritik Yudhoyono terhadap pers tidak proporsional. Menurut Agus, headline besar terkait kasus tersebut tidak dapat dikatakan sebagai upaya memojokkan Partai Demokrat.

"Itu menunjukkan bahwa dia (Yudhoyono) tidak paham tentang jurnalisme. Media boleh saja mengutip BBM atau SMS. Itu tidak masalah karena informasi bisa didapat dari mana saja," katanya.

Agus berpendapat, yang perlu dikritik dalam masalah itu adalah wartawan yang tidak beranjak dari talking news dalam memberitakan sebuah kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com