Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen Golkar: Tudingan "Mr A" Menyesatkan

Kompas.com - 06/06/2011, 18:14 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com - Pernyataan politisi Partai Demokrat, Ramadhan Pohan tentang "Mr A" ibarat bola panas yang mengelinding ke segala arah. Arahnya, termasuk membuat partai politik lain gerah, termasuk Partai Golkar. Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham menantang politisi Ramadhan Pohan untuk menyebut nama siapa Mr A yang dimaksudnya agar menghentikan polemik yang berkembang.

"Kita sayangkan cara-cara itu. Itu tudingan yang menyesatkan. Bila ada data fakta sebutkan dan beberkan data faktanya, " kata Idrus kepada wartawan, Senin (6/6/2011), disela acara Muspimnas Kosgoro 1957, di Makassar.

Menurut Idrus, intrik melempar isu tanpa fakta adalah cara yang menyesatkan dan tidak sehat dalam dinamika politik di Indonesia. Ia menyayangkan asosiasi terkait sosok Mr A justru dialamatkan kepada tokoh politik Partai Golkar. Padahal, kata Idrus, dalam pidato politik Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie kerap mengingatkan setiap kader untuk mengedepankan instrumen argumentasi, logika, dan perdebatan politik yang lebih mengarah pada kepentingan bangsa secara positif.

"Tinggalkan intrik-intrik politik, fitnah politik. Kita bangun instrument politik dengan perdebatan konseptual . Bukan cara begini, " tegas Idrus.

Menurutnya, masalah tersebut sebaiknya diselesaikan secara internal di Partai Demokrat. Sebab,  melemparkan tuduhan kepada partai lain sebagai pelaku, apalagi dianggap mengobok-obok adalah tuduhan yang salah alamat.

Di Jakarta, Ramadhan Pohan, politisi Demokrat yang melontarkan inisial Mr A sebagai politisi yang menghancurkan partainya, mengatakan, agar para politisi yang tak merasa Mr A jangan panik. Lontaran inisial itu, menurutnya, merupakan peringatan bagi orang di luar Demokrat untuk tidak melakukan intervensi terhadap partai politik lain.

"Aku enggak pernah bilang Mr A (dari) Golkar atau koalisi atau bukan koalisi. Jadi, siapa pun yang enggak merasa Mr A jangan panik, siapa pun yang tidak berwacana dan melakukan upaya mengobok-obok Partai Demokrat santai saja," katanya kepada wartawan di Jakarta, hari ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Nasional
    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Nasional
    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Nasional
    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Nasional
    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Nasional
    Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Nasional
    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Nasional
    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Nasional
    Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

    Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

    Nasional
    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com