JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Partai Demokrat akhirnya sepakat untuk tidak ngotot mendukung rencana pembangunan gedung baru. Ketua Fraksi Demokrat, Jafar Hafsah, mengatakan, Demokrat akan mengikuti apapun yang menjadi aspirasi masyarakat terkait rencana pembangunan gedung 36 lantai yang memakan biaya hingga Rp 1,138 trilyun ini.
"Saya sudah mengatakan kalau rakyat minta dihentikan, dihentikan. Kalau rakyat minta disederhanakan ya disederhanakan. Tapi karena ini bukan barang haram kan ada mekanisme untuk berhenti," katanya dalam keterangan pers di Gedung DPR RI, Kamis (7/4/2011) siang.
Penegasan ini disampaikan Jafar susai pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga adalah Ketua Dewan Pembina Demokrat di Istana. Presiden meminta agar rencana pembangunan gedung baru pemerintahan ataupun institusi negara lainnya yang tidak memenuhi ketentuan dan standar kepatutan untuk ditunda terlebih dahulu dan dilakukan revisi penyesuaian.
Meski Presiden tak langsung menyebutkan gedung DPR secara gamblang, asosiasi publik jelas mengarah kepada rencana pembangunan gedung baru DPR yang hangat dibicarakan belakangan ini.
"Tadi kan pidato Pak Presiden sebagai pemerintah. Gedung-gedung ini kan pemerintah yang punya. Jadi tadi Bapak Presiden kataka,n bangunan ini harus efektif, sederhana, itu yang dibicarakan. Ya itu kan juga disarankan untuk dipertimbangkan," tandasnya.
Sebelumnya, Fraksi Demokrat menjadi salah satu fraksi yang bersikeras agar pembangunan gedung baru dilakukan. Alasannya, Dewan memerlukan ruangan yang lebih layak bagi anggotanya.
Baca juga: Presiden Minta DPR Tunda Bangun Gedung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.