Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susno-Williardi Juga Keluar-Masuk Rutan

Kompas.com - 01/04/2011, 15:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Selain memberikan perlakukan khusus kepada Gayus Halomoan Tambunan, Komisaris Iwan Siswanto saat menjabat sebagai Kepala Rutan Brimob Kelapa Dua, Depok, juga memberikan perlakukan khusus kepada dua tahanan lain, yakni Komjen Susno Duadji dan Kombes Williardi Wizard.

Hal itu terungkap dalam dakwaan untuk Iwan yang dibacakan jaksa penuntut umum pada sidang perdana di Pengadilan Negeri Bandung, Jumat ( 1/4/2011 ).

Dalam dakwaan, penjagaan maupun pengawasan terhadap Gayus, Susno, dan Williardi merupakan tanggung jawab Iwan bersama delapan petugas. Delapan petugas itu, yakni Briptu Bambang Setyawan, Bripda Edy Sukranto, Briptu Danu Arundika, Briptu Bagus Ari Setya Nugraha, Bripda Junjungan Fores Purba, Bripda Susilo, Briptu Budi Heryanto, dan Briptu Anggoco Duto.

”Terdakwa Iwan Siswanto beberapa kali memberikan perlakuan khusus yang menyimpang, yakni memberi izin kepada tahanan Kombes Williardi Wizard dan Komjen Susno Duadji untuk keluar rutan tanpa terlebih dulu mendapatkan izin dari pejabat yang berwenang,” kata Sila Pulungan, koordinator jaksa.

Namun, belum diketahui apakah ada suap dalam perlakuan khusus kepada kedua perwira Polri itu. Penyidik Bareskrim Polri juga belum menemukan bukti adanya suap dari keduanya.

Seperti diketahui, Susno ditahan terkait dua kasus korupsi, yakni perkara ikan arwana dan kasus pemotongan dana Pilkada Jawa Barat. Adapun Williardi terjerat kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nazrudin Zulkarnaen.

Perlakuan khusus kepada keduanya itu membuat Gayus meminta hal yang sama. Akhirnya, Iwan menyetujui dengan imbalan Rp 5 juta per minggu dan Rp 50 juta per bulan. Total suap yang diterima Iwan setelah memberikan izin keluar rutan sebanyak 78 kali kepada Gayus, yakni Rp 264 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Nasional
    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Nasional
    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Nasional
    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Nasional
    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Nasional
    Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Nasional
    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Nasional
    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Nasional
    Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

    Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

    Nasional
    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com