Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Satu Ruang Anggota DPR Rp800 Juta!

Kompas.com - 25/03/2011, 12:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Proyek pembangunan gedung baru DPR RI yang akan mulai dibangun pada 22 Juni mendatang menelan biaya Rp 1,138 triliun. Sebagian besar dari total biaya itu diserap untuk pembuatan 560 ruangan anggota DPR yang akan menghabiskan biaya sekitar Rp 800 juta per ruangannya!

Kepala Biro Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi DPR Sumirat mengatakan, satu ruangan anggota Dewan rata-rata luasnya mencapai 111,1 meter persegi. Berdasarkan analisis Kementerian Pekerjaan Umum, pembangunan fisik gedung publik dihargai Rp 7,2 juta per meter persegi. Angka ini naik dari perhitungan Sekretariat Jenderal sebelumnya yang hanya sekitar Rp 6 juta saja.

"Ini berdasarkan analisis PU jadinya Rp 7,2 juta," katanya kepada wartawan, Jumat (25/3/2011) di Gedung DPR, Jakarta.

Dengan data demikian, rata-rata biaya yang akan dihabiskan untuk fisik satu ruang anggota DPR RI mencapai Rp 799,92 juta. Perlu diingat, harga ini hanya untuk fisik gedung. Belum termasuk mebel, aksesori, dan kelengkapan lain. Harganya tak jauh berbeda dengan harga satu apartemen di kawasan elite di Jakarta berikut isinya.

Satu ruangan 'mewah' ini akan diisi oleh satu orang anggota Dewan, berikut satu sekretaris pribadinya dan lima tenaga ahli. Sumirat menambahkan, gedung baru dengan 36 lantai plus basement ini akan dibangun satu sumbu dengan Gedung Nusantara 1 DPR dan tak akan dibangun di atas lahan lapangan sepakbola DPR RI yang kini tengah direnovasi. 

Rencana pembangunan gedung baru DPR yang tergolong mewah ini menuai kontroversi sejak awal. Dana sebesar Rp 1,8 triliun yang dianggarkan menciut hingga sekitar Rp 1,2 triliun setelah tim pengkajian melakukan penghitungan ulang. Tak hanya mendapatkan kritik dari kalangan di luar Dewan, ada pula fraksi yang menolak rencana pembangunan gedung baru ini. Fraksi Partai Gerindra bahkan menegaskan, para anggotanya tak akan menempati gedung baru tersebut.

"Kalau gedung baru jadi, kalau boleh kita tidak akan menempati. Kan nanti tergantung Sekretariat Jendral," kata Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra Ahmad Muzani dalam keterangan pers di Gedung DPR RI, Jumat (11/3/2011).

Namun, para jurnalis menilai sikap Gerindra ini justru tidak menunjukkan konsistensi. Muzani pun meralat pernyataannya. Menurutnya, fraksi akan memerintahkan anggota untuk tidak sama sekali menempati gedung baru. "Okey, okey. Begini, Gerindra tidak akan menempati gedung baru," tegasnya kemudian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Nasional
    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Nasional
    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Nasional
    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Nasional
    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Nasional
    Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Nasional
    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Nasional
    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Nasional
    Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

    Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

    Nasional
    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Nasional
    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    Nasional
    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Nasional
    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com