Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY-Prabowo Tak Pernah Jauh

Kompas.com - 03/03/2011, 09:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinamika politik yang mengancam posisi Golkar dan PKS dari posisi partai koalisi terus bergulir. Pasca-hak usulan hak angket pajak, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta ketegasan sikap dari partai-partai koalisi pendukung pemerintah apakah akan tetap seiya sejalan atau tidak. Hari-hari belakangan ini, komunikasi intens dilakukan pihak SBY.

Di tengah hiruk pikuk itu, Gerindra dinilai berpeluang besar untuk bergabung dalam koalisi menggantikan PKS dan Golkar. Dalam pemungutan suara atas usulan hak angket pajak, Gerindra berdiri satu barisan bersama Demokrat, PAN, PPP, dan PKB. Sementara PKS dan Golkar yang notabene adalah partai pendukung pemerintah berdiri di barisan seberang, mendukung usulan hak angket.

Apakah komunikasi dengan Gerindra masuk dalam agenda SBY dalam upaya membangun koalisi baru? Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Marthin Hutabarat mengatakan dirinya belum mendengar adanya komunikasi antara Demokrat dan Gerindra sampai saat ini.

"Tapi Pak SBY dan Prabowo tidak pernah jauh sebenarnya dari dulu, meskipun kadang-kadang mereka berdua seolah berseberangan. Tapi pada saat mereka sudah saling kontak, semuanya akan cair lagi," ungkap Marthin kepada Kompas.com, Rabu (2/3/2011).

Menurutnya, komunikasi demikian merupakan kelebihan mantan-mantan prajurit. Apalagi, dua elit partai itu sama-sama berlatar belakang AKABRI. Oleh karena itu, komunikasi yang mesra akan mudah untuk segera terjalin. Kesetiaan antara teman sangatlah tinggi.

"Dulu, sama-sama tidur di barak. Sesama prajurit itu bagaimanapun jauhnya dilihat orang, tapi mereka punya rasa kedekatan yang tinggi, dipertautkan oleh tanggung jawab terhadap bangsa. Pak SBY dan Prabowo dari dulu tidak pernah jauh. Adakalanya dekat dan ada kalanya sangat dekat," tambahnya.

Namun, Marthin enggan berkomentar mengenai kemungkinan Gerindra masuk ke dalam kabinet dan bergabung dalam koalisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Koreksi Istilah Makan Siang Gratis | Golkar Kaget Bobby Masuk Gerindra

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Koreksi Istilah Makan Siang Gratis | Golkar Kaget Bobby Masuk Gerindra

    Nasional
    Puisi Komarudin Watubun Jelang Rakernas PDI-P: Hai Banteng yang Gagah Perkasa, Jangan Jadi Pengkhianat!

    Puisi Komarudin Watubun Jelang Rakernas PDI-P: Hai Banteng yang Gagah Perkasa, Jangan Jadi Pengkhianat!

    Nasional
    Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

    Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

    Nasional
    Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

    Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

    Nasional
    Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

    Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

    Nasional
    Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

    Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

    Nasional
    Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

    Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

    Nasional
    Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

    Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

    Nasional
    Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

    Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

    Nasional
    Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

    Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

    Nasional
    Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

    Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

    Nasional
    Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

    Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

    Nasional
    Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

    Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com