Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutan Kita Terus Digerogoti

Kompas.com - 22/12/2010, 11:06 WIB

Oleh Irma Tambunan Sekitar satu jam melintasi bumi Jambi dari ketinggian 3.048 meter di udara, pesawat jenis caravan project milik Susi Air yang kami tumpangi tiba di atas Taman Nasional Kerinci Seblat, wilayah Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (17/12/2010) sore. Semua mata penumpang langsung tertuju pada satu titik di bawah sana: penggundulan dan pembakaran hutan.

Atas instruksi Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi Tri Siswo, pesawat segera merendahkan ketinggian jelajahnya menjadi 1.828,8 meter saja sehingga pandangan kami ke bawah semakin jelas. Wajah taman nasional itu terlihat berbeda, menyisakan bukit-bukit gundul berwarna kecoklatan.

Tampak ratusan batang pohon bergeletak di tanah setelah baru ditebangi. Tak jauh dari situ, asap kebakaran mengepul ke langit, menyatu dengan asap dari titik pembakaran lain di sekitarnya. Kami memperkirakan ada lebih dari 20 titik pembakaran lahan di sepanjang kawasan tersebut.

Kita mungkin tidak akan menyangka, bagaimana kawasan hutan yang terjal dan berbukit-bukit serta jauh dari pusat kota ternyata begitu ramai dirambah pendatang dari Bengkulu, Lampung, dan Sumatera Selatan.

Pada satu kesempatan berbeda, saya mengunjungi kawasan itu melalui jalur darat. Salah seorang teman mengatakan, selama ini belasan angkutan umum ilegal dari Bengkulu dan Sumsel datang melewati ibu kota Merangin, Bangko, setiap harinya untuk membawa perambah masuk. Para perambah inilah yang membuka Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan hutan penyangga menjadi perkebunan kopi.

Sentra kopi

Rentang waktu 10 tahun lebih telah mengubah wajah kawasan ini: menjadi hamparan kebun kopi yang berbuah lebat. Aktivitas ekonomi masyarakat setempat begitu hidup dan bahkan telah mengangkat nama daerah Merangin sebagai salah satu sentra penghasil utama kopi di Sumatera.

Salah satu daerah penghasil kopi, Kecamatan Lembah Masurai, memproduksi kopi kering 8.000 ton tahun 2005 dan terus meningkat menjadi 15.000 ton tahun 2006. Tahun 2007, volume produksi kopi naik dua kali lipat menjadi 30.000 ton seiring kian meluasnya area penanaman. Sementara itu, ada enam kecamatan lainnya yang juga menghasilkan kopi, yaitu Sungai Manau, Lembah Masurai, Tabir Barat, Pangkalan Jambu, Jangkat, dan Sungai Tenang.

Di satu sisi, perekonomian masyarakat setempat begitu hidup. Bersamaan dengan itu, laju perusakan hutan juga kian mengerikan. Sangat ironis, ketika TNKS tengah didaftarkan ke UNESCO untuk masuk sebagai salah satu warisan dunia, kekayaan alamnya justru terus digerogoti.

Tidak hanya untuk pembukaan kebun kopi, perambahan liar juga marak untuk kebun sawit. Itu terlihat, antara lain, di sejumlah titik di Taman Nasional Bukit Duabelas dan Taman Nasional Bukit Tigapuluh. Pinggiran taman-taman nasional ini juga jadi lokasi perambahan para pendatang.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    Nasional
    Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Nasional
    Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

    Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

    Nasional
    Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

    Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

    Nasional
    Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

    Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

    Nasional
    Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi: Bagus, Bagus...

    Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi: Bagus, Bagus...

    Nasional
    PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

    PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

    Nasional
    Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

    Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

    Nasional
    Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

    Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

    Nasional
    Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

    Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

    Nasional
    Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

    Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

    Nasional
    Kritisi Program Merdeka Belajar, Dompet Dhuafa Gelar Hardiknas Eduaction Forum 2024

    Kritisi Program Merdeka Belajar, Dompet Dhuafa Gelar Hardiknas Eduaction Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Terima KSAL dan KSAU, Bahas Postur Pembangunan Angkatan

    Prabowo Terima KSAL dan KSAU, Bahas Postur Pembangunan Angkatan

    Nasional
    PKB, Nasdem, dan PKS Ingin Gabung Koalisi Prabowo, AHY: Enggak Masalah

    PKB, Nasdem, dan PKS Ingin Gabung Koalisi Prabowo, AHY: Enggak Masalah

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com