Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Kamis di Bulan Juni, 12 Tahun Lalu

Kompas.com - 24/06/2010, 21:01 WIB

KOMPAS.com — Berita jatuhnya pesawat yang ditumpangi Pangdam Udayana Mayjen TNI Rachmat Budiyanto, Kamis (24/6/2010), mengejutkan. Bersyukur, Pangdam Udayana hanya luka lecet, meski pesawat latih yang ditumpanginya terbakar.

Dua belas tahun yang lalu, masih di bulan Juni, tepatnya pada hari Kamis 4 Juni 1998, Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Yudhomo Sastrosoehardjo gugur dalam tugas setelah helikopter yang ditumpanginya jatuh di Timtim.

Selain Pangdam Udayana, anggota TNI yang juga gugur pula dalam peristiwa itu adalah Komandan Korem 164/Wira Dharma Dili Kol (Inf) Salamat Sidabutar dan 10 orang lainnya. yakni Asisten Operasi Kasdam IX Udayana Kol (Inf) Satria Buana, Asisten Intelijen Kasdam IX Udayana Kol (Inf) Pangandaran Napitupulu, Komandan Sektor A Kolakops (Komando Pelaksana Operasi) Timtim Kol (Inf) Jodi Kusuma, Kepala Seksi Operasi (Kasiops) Korem 164/WD Letkol (Inf) Simson G Sigar, Kapten CPL Kusmayadi (pilot), Kapten CZI Mawi Asmawi (kopilot), Letda (Inf) Arifin (Ajudan Pangdam), Serka Supardi, dan Sertu Sutardjo (teknisi pesawat).

Sedangkan Komandan Satuan Tugas Penerangan Korem (Dansatgaspen) 164/WD Kapten (Inf) Muhammad, yang sebelumnya mengalami luka berat, akhirnya meninggal dalam perjalanan.

Helikopter jenis Bell-205 dengan nomor registrasi HA-5069 milik Dinas Penerbangan TNI AD jatuh dan terbakar di Kampung Liaruca, Desa Bahanue, Kabupaten Viqueque, Timor Timur (sekitar 100 km arah timur Kota Dili). Pesawat naas itu jatuh pada koordinat 0340.3075.  

Keterangan resmi dari Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal TNI Subagyo Hadisiswoyo di Markas Besar TNI AD Jakarta mengatakan, jatuhnya pesawat ini diakibatkan cuaca buruk di sekitar lokasi kecelakaan. "Segala kemungkinan kecelakaan memang bisa saja terjadi. Tapi untuk musibah ini terjadi karena cuaca buruk dengan jarak pandang hanya sekitar 200 meter," kata KSAD.      Kunjungan pertama Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI I Dewa Putu Rai dalam keterangan persnya menyebutkan, Pangdam Udayana Mayjen Yudhomo hendak melakukan kunjungan kerja di sejumlah pos operasi penting di sektor timur Timtim. Kunjungan ini merupakan kunjungan kerja pertamanya sebagai Panglima setelah menerima tugasnya pada 27 Mei 1998 lalu menggantikan Mayjen TNI Syahrir MS.

Rombongan lepas landas dari Pangkalan Udara (Lanud) Dili pukul 07.16 Wita menuju Kabupaten Baucau, dan tiba pukul 08.10 Wita. Di sini Pangdam beserta rombongan melakukan tatap muka dengan sejumlah perwira di jajaran Kodim (Komando Distrik Militer) Baucau.

Pukul 09.00 Wita, rombongan berangkat ke Kabupaten Viqueque yang berada sekitar 70 km arah tenggara Baucau, dan tiba pukul 09.45 Wita. Di pos operasi ini, Yudhomo dan rombongan bertemu jajaran Kotisdenpur (Komando Taktis Detasemen Tempur) III di Liaruca, Desa Bahanue, Viqueque, yang sedang melakukan operasi teritorial.

Setelah melakukan serangkaian pertemuan dengan para prajurit di daerah operasi itu, pada pukul 10.15 Wita Pangdam dan rombongan kembali naik ke heli bermaksud menuju Batalyon Tempur Teritorial (BTT) 401 dan Kodim 1630 Venilale, Viqueque.

Enam menit kemudian atau pukul 10.21, saat heli berada pada ketinggian sekitar 400 meter, muncul angin ribut dari arah barat, ditambah kabut tebal. Heli kehilangan kendali dan akhirnya menabrak pohon di tebing di depannya, membelok ke selatan kemudian jatuh dan terbakar. Semua badan pesawat turut terbakar, kecuali bagian ekor masih kelihatan bentuknya.

Sejumlah saksi mata yang berada di tempat kejadian jatuhnya heli naas menuturkan, ketika jatuh dan terbakar, terdengar tangisan dan jeritan dari dalam pesawat yang sedang jatuh. Kapten Muhammad, ketika pesawat dalam posisi jatuh, dengan cepat mencoba melompat keluar melalui jendela pesawat dan membuang badan ke arah utara yang penuh rumput. Ia mengalami luka pada kaki dan tangan yang cukup berat, tetapi kemudian tewas saat perjalanan evakuasi.

Semua prajurit yang memberi hormat saat keberangkatan rombongan itu dan akan lepas landas terlihat gemetar ketika mengetahui pesawat heli itu jatuh. Mereka kemudian secara serentak berlari menuju tempat kejadian, tetapi para korban tidak sempat diselamatkan. Ada korban yang masih sempat berteriak setelah tertimbun reruntuhan pesawat, tetapi kemudian ikut gugur. (KOR/CAN/AMA) - Sumber: KOMPAS Cetak 5 Juni 1998

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com