Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patrialis Akan Persoalkan Hak Angket DPR

Kompas.com - 17/03/2010, 19:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar mengakui, jika harus memberikan masukan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal Kesimpulan dan Rekomendasi DPR tentang Pengusutan Bank Century, ia akan menyampaikan hal yang faktual, yakni soal Hak Panitia Khusus Angket DPR dan kedua soal fakta-fakta hukum.

"Saya akan menyampaikan hal-hal yang obyektif saja. Misalnya, saya akan melihat dulu Undang-Undang Angket-nya. Menurut UU itu, rapatnya harus dilakukan secara tertutup dan bersifat rahasia. Namun, ternyata Pansus DPR menggelar rapat terbuka dan bahannya tidak bersifat rahasia," kata Patrialis saat dihubungi Kompas di Jakarta, Rabu (17/3/2010).

Soal fakta hukum, tambah Patrialis, tidak ada yang langsung menyebutkan keterkaitan dengan adanya pelanggaran dalam penyelamatan Bank Century dan penggunaan dana untuk kepentingan politik.

"Terkait kewenangan Gubernur Bank Indonesia, kewenangan itu ternyata dimiliki oleh Gubernur BI untuk menyelamatkan bank dan perekonomian. Jadi, ada landasannya dan diperbolehkan untuk melakukan penyelamatan bank dan perekonomian," kata Patrialis.

Patrialis juga mengaku, pihaknya akan mengemukakan aset milik para direksi dan pemilik Bank Century yang berdasarkan hasil penelusuran Kementerian Hukum dan HAM, terdapat aset senilai Rp 8,4 triliun di 13 yurisdiksi, antara lain di Singapura, Bahama, dan Swiss. "Dengan adanya aset tersebut, artinya tidak ada kerugian uang negara karena dana penyelamatan Rp 6,7 triliun sudah diperhitungkan dengan aset yang disita pemerintah," jelas Patrialis.

Tentang instruksi Presiden atas Kesimpulan dan Rekomendasi DPR, Patrialis mengaku belum membacanya karena beberapa hari ini ia belum ke kantor dan ada tugas di luar kota. "Pasti sudah ada di meja saya. Segera akan saya tindak lanjuti instruksi Presiden itu," ungkap Patrialis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Nasional
Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Nasional
Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Nasional
Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Nasional
Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Nasional
Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Nasional
Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Nasional
Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Nasional
Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Nasional
Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Nasional
Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Nasional
Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com