Laporan wartawan Kompas.com Inggried Dwi Wedhaswary
JAKARTA, JUMAT - Menjadi anggota legislatif ternyata tak hanya menggiurkan bagi para selebritis. Pengamat politik dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) yang selama ini terkenal vokal, Indra J Piliang, pun tampaknya tergoda. Partai pendukung pemerintah, Partai Golkar, menjadi pilihannya. Tak takutkah ia suaranya terkebiri ketika masuk ke lingkaran politik praktis?
"Saatnya sekarang saya mengorbankan diri untuk menjadi bagian dari kebutuhan bangsa ini. Saya merasa punya pemahaman yang cukup tentang politik dan demokrasi. Yang dibutuhkan saat ini adalah sumber daya manusia yang memadai. Banyak survei yang mengatakan, publik tidak percaya dengan parpol dan parlemen. Ini adalah sesuatu yang bias," kata Indra kepada Kompas.com, Jumat (8/8) pagi.
Peneliti CSIS ini menganggap ada serangan serius terhadap partai politik, termasuk dari kalangan intelektual. Dengan menjadi politisi, menurutnya, daya jangkau dalam memberikan kontribusi akan semakin luas. "Dengan bergabung di parpol saya jadi bisa keliling ke daerah dari Sabang sampai Merauke untuk memberikan pendidikan politik. Selama ini, menurut saya cukup melelahkan ketika harus bekerja secara individual," ujarnya.
Pinangan dari Golkar untuk menjadi caleg dari Daerah Pemilihan II Sumatera Barat pun diterimanya pada pertengahan Juli lalu. Kenapa memilih Golkar dan bukan partai oposisi? "Sebenarnya semua partai melamar saya. Tapi saya merasa baju Golkar yang paling pas dengan developmentalism atau ideologi membangunnya. Sementara, kalau oposisi saya harus menjadi Soekarnois atau Marhaenis, sedangkan saya ideologinya nggak ke sana," kata Indra.
Untuk kepentingan kampanye, ia mengaku telah menyiapkan uang sebesar Rp100 juta dan sebuah mobil operasional yang disiagakannya untuk berkampanye di Sumatera Barat. "Cuma segitu yang saya punya. Selebihnya Golkar yang menyediakan," demikian Indra Piliang. (ING)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.