Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harmoko: Hari-hari Omong...

Kompas.com - 18/04/2008, 09:05 WIB

JAKARTA, JUMAT-Selama Orde Baru, sulit untuk tidak menyaksikan wajah Harmoko barang seharipun. Wajah pria yang menjabat Menteri Penerangan kala itu, hampir setiap hari muncul di televisi ataupun koran. Namun, sejak lengser dari jabatan Ketua MPR 1999 silam, Harmoko seolah menghilang. Kali terakhir ia muncul ke publik adalah saat menjenguk bekas presiden Soeharto di RSPP pertengahan Januari silam.

Dan setelah hampir 10 tahun menghilang, dalam waktu dekat, Harmoko akan kembali. Ia mengaku diajak golongan muda untuk kembali merasakan dunia politik. Konkretnya seperti apa, politisi asal Nganjuk Jatim ini maish enggan menyebut. Namun, Harmoko dengan tegas menolak kemungkinan dirinya tengah membidik jabatan tertentu. "Saya hanya akan berperan sebagai parang-parang, yakni orang yang menasehati," ujarnya.

Pria berusia 69 tahun ini membantah jika kembalinya dirinya ke panggung politik karena terkait agenda Pemilihan Pesiden (Pilpres) 2009. Harmoko dengan tegas menyebut bahwa dirinya tidak tertarik untuk memburu jabatan eksekutif maupun legislatif di pemerintahan. "Saya ini sudah too old (terlalu tua). Apalagi, jabatan tertinggi sebagai Ketua MPR sudah saya pernah jalani, sudah cukup bagi aya. Kita dorong saja yang muda. Saya kan juga pernah muda. Sekali lagi saya hanya akan menjadi penasehat," ujarnya lagi.

Bekas Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ini juga tidak mau disebut kemunculannya karena dirinya kangen dengan dunia politik. Tapi, lebih karena dirinya peduli dengan kondisi bangsa sekarang ini. Ia mengaku masih sering pergi ke daerah-daerah dan menyaksikan langsung bagaimana kondisi masyarakat grassroot.

Istilah kangen disebut Harmoko juga dianggap tidak tepat. Sebab, kata dia, setelah tidak lagi sering muncul di publik, dirinya tetap aktif di belakang layar. Ia mengaku tetap memantau kondisi bangsa ini sembari menikmati perannya sebagai seorang kakek. Melihat lima cucunya tumbuh. "Saya ini orangnya tidak bisa diam. Saya tetap mengikuti berita untuk tahu perkembangan. Saya juga menulis untuk ikut memberikan solusi atas apa yang dihadapi bangsa ini," lanjut mantan ketua umum DPP Golkar ini.

Harmoko juga mengaku tidak trauma dengan sikap masyarakat Indonesia yang masih apatis dengan label Orde Baru. Termasuk, kembali disindir seperti sebagai hari-hari omong kosong yang merupakan sindiran kepanjangan namanya. "Saya tidak mengotak-ngotakkan orde mana, saya hanya mementingkan pengabdian. Dan saya pikir yang tepat bukan sindiran seperti itu, tetapi hari-hari omong komunikasi, komunikasi dengan rakyat," sambung pencetus gerakan Kelompencapir ini.(Persda Network/Hadi Santoso)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com