Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YLKI: Pemangkasan Subsidi Listrik Harus Diimbangi Mutu Pelayanan PLN

Kompas.com - 08/07/2017, 10:47 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sudaryatmo mengatakan, banyak keluhan masyarakat mengenai Perusahaan Listrik Negara (PLN) terkait mutu pelayanan.

Ditambah lagi dengan adanya pemangkasan subsidi listrik kepada golongan 900 VA per 1 Mei 2017.

"Dari sisi konsumen, idealnya besar-kecilnya tarif berbanding dengan benefit dan mutu pelayanan," ujar Sudaryatmo dalam diskusi Polemik bertajuk "Listrik, Rakyat, dan PLN" di Jakarta, Sabtu (8/7/2017).

Menurut Sudaryatmo, tidak seluruh masyarakat mudah memahami alasan pemerintah untuk mencabut subsidi. Hal yang mereka tahu hanya terjadi peningkatan tarif listrik.

Oleh karena itu, PLN semestinya meningkatkan mutu pelayanan agar masyarakat merasa harga listrik yang mahal sebanding dengan keuntungan yang didapatkan.

"Kalau belanja listrik naik tapi saat yang sama diimbangi tingkatan mutu pelayanan, misalnya pemadaman dari 20 kali jadi 10 kali, mungkin bisa diterima konsumen," kata Sudaryatmo.

Sudaryatmo mengatakan, masyarakat juga perlu diberi pemahaman mengenai profil konsumen yang dicabut subsidinya dan tetap disubsidi pemerintah.

Pemerintah dan PLN harus memastikan bahwa pelanggan yang subsidinya dicabut punya daya beli yang cukup untuk membayar dengan tarif normal.

"Negara punya tanggung jawab stabilitas tarif listrik. Ada dana khusus untuk stabilisasi tarifnya," kata Sudaryatmo.

(Baca juga: Ini Penjelasan Dirut PLN soal Subsidi Listrik...)

Sementara itu, Kepala Satuan Unit Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka mengatakan, PLN mengkaji pelanggan golongan 900 volt ampere dan menemukan fakta bahwa tak seluruhnya masuk kategori kurang mampu.

Justru sebagian besar di antaranya tergolong kalangan mampu, namun tetap menerima subsidi.

"Dengan melihat pola konsumsi dan kriteria dengan berbagai aspek, dari 23 juta (penerima subsidi), 18 juta lebih ada di golongan mampu. Sisanya rumah tangga miskin," kata Made.

Kompas TV Pemerintah Berencana Tambah Dana Subsidi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com