Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Papua Duga Penembakan Pesawat Terkait Pemungutan Suara Ulang

Kompas.com - 20/06/2017, 13:01 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, kemungkinan motif penembakan pesawat Susi Air di Puncak Jaya, Papua, bukan ekonomi.

Pelaku penembakan diduga ingin mengacaukan proses pemungutan suara ulang di Distrik Lumo.

"Patut diduga ada kaitan dengan pemungutan suara ulang," ujar Boy di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (20/6/2017).

Pesawat itu berisi anggota Brimob Polri dan dua warga sipil yang mengamankan kegiatan pemungutan suara ulang di sana dan hendak kembali. Baru satu atau dua menit lepas landas dari Distrik Lumo, pesawat teraebut ditembak orang tak dikenal.

Diduga tembakan berasal dari kawasan perbukitan yang tak jauh dari sana.

"Kita lihat mereka menunggu pesawat sampai lepas landas. Pada titik elevasi yang sama, mereka melakukan upaya tembak dari posisi mereka," kata Boy.

(Baca: Pesawat Susi Air Pilatus PK-BVC Mendarat Darurat karena Ditembak)

Belum diketahui dugaan motif lain pelaku penembakan pesawat. Diperkirakan penembak terdiri dari tiga orang.

Hingga saat ini, belum teridentifikasi siapa yang patut bertanggung jawab atas kejadian itu. Namun, diyakini mereka merupakan bagian dari kelompok bersenjata yang biasanya hidup berbaur dengan masyarakat.

"Kekuatan mereka tidak besar, tapi tersebar di beberapa titik. Ini istilahnya khas ancaman di kawasan pegunungan," kata Boy.

(Baca juga: Alasan Penembak Pesawat Susi Air Sulit Diidentifikasi)

Peristiwa itu berawal sekitar pukul 08.50 WIT, pesawat Pilatus PK-BVC terbang dari Mulia menuju Distrik Lumo. Lalu pada pukul 9.20 WIT, pesawat Pilatus PK-BVC kembali mendarat di Bandara Mulia.

Namun pada saat landing dengan jarang sekitar 300 meter dari apron, pilot mematikan mesin pesawat karena mengalami kempes di ban kanan.

Kemudian dengan bantuan aparat keamanan dan masyarakat, pesawat bisa dievakuasi dengan didorong menuju tempat parkir di apron pesawat dengan jarak sekitar 300 meter, pada pukul 10.04 WIT.

Dari keterangan salah satu penumpang, sempat didengar 3 kali tembakan dari arah ujung lapter sebelah kali pada saat pesawat lepas landas dari lapter Lumo menuju Bandara Mulia.

Kompas TV Pesawat Logistik Pilkada Ulang Ini Ditembaki di Papua
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com