Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Macet di Tol Cipali, Jalur Alternatif Disiapkan

Kompas.com - 03/06/2017, 01:44 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dan pemangku kepentingan terkait, termasuk TNI dan Polri telah melakukan persiapan mudik yang aman dan nyaman untuk Idul Fitri 1438 Hijriah.

Salah satunya adalah dengan mengantisipasi kemacetan yang seringkali terjadi di jalur-jalur utama para pemudik. Seperti misalnya, pada tahun lalu, kendaraan pemudik mengular luar biasa di tol Cipali.

Menurut Asisten Kapolri Bidang Operasi (Asops) Irjen Pol Unggung Cahyono, kemacetan menjadi satu dari 17 potensi ancaman Idul Fitri 2017. Unggung mengatakan apabila ruas tol Cipali sudah padat, maka akan ada pengalihan jalur ke dua ruas lain.

Pertama, kendaraan pemudik dialihkan ke jalur Pantura lama, yaitu melalui Simpang Jomin, Mutiara, menuju Cikampek. Kedua, kendaraan pemudik dialihkan ke jalur selatan.

"Pengalaman tahun kemarin, tol sudah sangat padat, (sementara) Pantura dan Nagrek sepi," kata Unggung dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (2/6/2017).

(Baca: Polisi Gratiskan Biaya Penitipan Kendaraan bagi Warga yang Mudik )

Selain itu, Unggung menuturkan, apabila terjadi kemacetan di tol Cikampek, maka akan diberlakukan sistem lawan arus (contra-flow) dari kilometer (KM) 14 hingga KM 66.

"Alihkan arus menuju Kalimalang, atau di bawahnya, Becakayu," imbuh Unggung.

Pengalaman mudik tahun lalu juga diwarnai kemacetan di ruas jalan yang mengarah ke Purwokerto. Unggung mengatakan, pada tahun ini sudah ada empat jalan layang (fly over) yang tiga diantaranya akan berfungsi pada H-10.

"Ada fly over (FO) Dermoleng, FO Klonengan, dan FO Kesambi. Kecuali FO Kretek, ini akan membantu dari arah Pejagan ke Purwokerto," ucap Unggung.

Kompas TV Sistem Buka Tutup akan Berlaku di Tol CIpali
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com