JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan merevitalisasi 219 SMK di Indonesia. SMK yang direvitalisasi terdiri dari dua fokus pengembangan bidang.
Sebanyak 125 SMK fokus di bidang maritim/kelautan, pariwisata, pertanian dan industri kreatif.
Sisanya, sebanyak 94 SMK fokus di bidang keahlian penunjang program prioritas nasional.
Dikutip dari laman www.setkab.go.id pada Jumat (26/5/2017), revitalisasi SMK itu merupakan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan, salah satu bentuk revitalisasi SMK ini adalah melaksankan sertifikasi guru SMK.
"Kompetensi sumber daya manusia itu sangat berperan dalam kemajuan ekonomi atau kemajuan bangsa ke depan. Karena itu, lulusan SMK yang berkualitas harus ditunjang dengan peningkatan kualitas guru," ujar Puan di Stadion Manahan, Solo, Jumat pagi.
Puan mengakui, saat ini, Indonesia kekurangan guru yang bisa mendukung program kejuruan.
Ia yakin, sertifikasi guru itu mampu meningkatkan kualitas lulusan SMK dan akhirnya mendukung program revitalisasi SMK ini.
Selain sertifikasi guru, program revitalisasi SMK juga akan mewujudkan 'link and match' antara SMK dengan dunia usaha.
Beberapa perusahaan yang sudah siap mendukung program ini, yakni Prama Sanur Beach Hotel Bali, PT Catur Mitra Kulina, PT Sapta Indra Sejati, PT PLN, Hotel Furaya Pekanbaru dan Kompas TV.
Revitalisasi SMK ini juga diharapkan mampu memperbaiki persepsi masyarakat terhadap SMK. Dengan begitu, tingkat keinginan pelajar untuk masuk sekolah kejuruan juga semakin tinggi.
"Sebab, data yang ada mengatakan, 63 persen tenaga kerja Indonesia itu berpendidikan SMP ke bawah," kata Puan.
Peluncuran program revitalisasi SMK di Solo ini diiringi juga dengan pembagian Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Semula, acara ini dihadiri Presiden Joko Widodo. Namun, Presiden pulang ke Ibu Kota lebih cepat lantaran merespons bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Acara tersebut kemudian diserahkan ke Puan Maharani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.