Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinjau Dana Desa, Jokowi akan Ajak KPK

Kompas.com - 18/05/2017, 16:35 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sugeng dan Kadiman percaya diri ketika menceritakan kepada Presiden Joko Widodo bagaimana mereka mengelola dana desa.

Sugeng dan Kadiman adalah kepala desa di Provinsi Jawa Tengah yang turut hadir dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Internal Pemerintah Tahun 2017 di Istana Negara, Kamis (18/5/017).

Keduanya diminta maju oleh Presiden Jokowi untuk bercerita pengelolaan dana desa.

"Alhamdulillah di tahun 2016 dan 2017 sudah memakai aplikasi SesKeuDes. Dengan sistem itu, korupsi Insya Allah minim," ujar Sugeng yang mendapatkan giliran pertama bercerita.

(Baca: Diduga Korupsi Dana Desa Rp137,9 Juta, Seorang Kades Jadi Tersangka)

Jokowi kemudian bertanya, "Gimana sih sistemnya itu?"

Sugeng menjelaskan, dana desa awalnya masuk ke rekening desa. Kepala desa beserta perangkat yang bertugas mencairkan dana itu harus menggunakan sistem tersebut.

Sistem tersebut pun memungkinkan perangkat desa membeli atau mengadakan sesuatu untuk kepentingan desa.

Dengan demikian, seluruh keluar masuk dana desa tercatat dengan baik alias transparans sekaligus akuntabel.

"Nanti catatan apa saja yang kami keluarkan, kami paparkan ke sistem informasi yang ada di kantor. Ditempel di balai desa, atau ditempel di daerah sasaran pembangunan. Misalnya bangun jembatan di desa A, nah catatannya ditempel di sana," ujar Sugeng.

Kadiman juga demikian. Ia menambahkan, sistem SisKeuDes itu memungkinkan aparat desa menentukan mana yang menjadi prioritas dan mana yang bukan.

"Alhamdulillah dengan sistem SisKeuDes, kami bisa transparan dan selalu terbuka untuk masyarakat, baik dari perencanaan sampai penggunaan, sehingga kita bisa melakukan perankingan, mana yang perlu kita utamakan atau skala prioritas," ujar dia.

Kadiman juga memastikan, sebagian besar masyarakat desanya itu mengetahui penggunaan dana desanya.

Jokowi mengaku puas atas penjelasan Sugeng dan Kadiman itu. Ia berjanji akan meninjau langsung desa keduanya.

"Nanti (saya) ke desa Bapak-Bapak ini. Tapi saya datang tidak sendirian loh. Saya ajak KPK," ujar Jokowi. Sugeng dan Kadiman serempak mengatakan, "Insya Allah siap Pak".

(Baca: Komisioner KPK Sebut Dana Desa Banyak Diselewengkan)

"Bapak-bapak ini keliatannya yakin. Dari ngomongnya saja tuh keliatan, siap enggak siap, keliatan. Kalau agak grogi malah saya cek nanti. Tapi kan ini tidak grogi," canda Jokowi.

Kompas TV Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan para pemimpin redaksi media massa di Istana Merdeka, Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com