Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti LIPI: Dampak Politik Identitas Pilkada DKI Jadi Persoalan Besar

Kompas.com - 03/05/2017, 15:20 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetauan Indonesia (LIPI), Sri Yanuarti, menyayangkan isu politik identitas kerap digunakan oleh pasangan calon selama Pilkada DKI Jakarta 2017.

Isu tersebut, kata Sri, digunakan oleh semua pasangan calon.

"Untuk putaran kedua, dua-duanya menggunakan, yang satu mengangkat satu identitas agama tertentu, yang satu lagi mengangkat tentang kebinekaan. Kebinekaan kan juga identitas," kata Sri dalam acara Seminar Analisis Pilkada Jakarta 2017 di Gedung LIPI, Jakarta, Rabu (3/5/2017).

Hal tersebut, kata Sri, terlihat pula dari adanya mobilisasi massa secara masif dengan mendengungkan semangat keagamaan tertentu.

Belum lagi, lanjut Sri, cukup masif penggunaan rumah ibadah untuk menggiring opini pemilih untuk memilih berdasarkan identitas keagamaan.

Alhasil, isu-isu terkait program minim dibahas dan dielaborasi oleh masing-masing pasangan calon dari mulai putaran pertama hingga kedua.

"Jadi memang ada upaya politisasi agama digunakan, bahkan untuk menggiring salah satu pasangan calon untuk tak membahas program kinerja, tapi supaya dia menanggapi isu agama itu," papar Sri.

Sri mengatakan, masalahnya sekarang, efek penggunaan politik identitas masih terasa hingga Pilkada DKI selesai. Perpecahan masih terjadi di masyarakat.

"Ini mungkin tidak dipikirkan dampaknya oleh konsultan politik yang menggunakan isu politik identitas. Memang menguntungkan dan cepat, tapi menimbulkan persoalan yang besar," ucapnya.

Kompas TV Ahok dan Anies Bertemu di Balai Kota
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com