Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla: Vietnam, Thailand Saingan Indonesia dalam Penanaman Modal Asing

Kompas.com - 02/05/2017, 15:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Vietnam dan Thailand merupakan saingan Indonesia dalam kemudahan Penanaman Modal Asing (PMA) di kawasan Asia Tenggara, terutama dalam kondisi perekonomian dunia yang masih melambat.

"Persaingannya sekarang di situ, membikin aturan dan percepatan yang lebih baik dari Vietnam atau Thailand karena negeri itu menjadi pesaing Indonesia di Asia Tenggara ini," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (2/5/2017), seperti dikutip Antara.

Data Bank Dunia pada 2016 menunjukkan, Indonesia berada di peringkat 91 dalam kemudahan melakukan bisnis, sementara Vietnam berada di posisi 82 dan Thailand di nomor 46.

(Baca: Bertemu Jokowi, Pengusaha Hongkong Ini Komitmen Tingkatkan Investasi di RI)

Di kawasan ASEAN, posisi nomor satu masih diduduki Singapura yang juga terbaik se-Asia-Pasifik, sementara itu Indonesia hanya lebih baik dari Filipina, Kamboja, Laos, dan Myanmar.

"Soal kemudahan investasi, meskipun secara umum kita sudah lebih baik, tapi memang ada hal-hal seperti di negara sekitar kita atau negara lain yang lebih mudah lagi dari pada kita," kata Kalla.

Oleh karena itu, Wapres menyampaikan bahwa pemerintah akan mendorong deregulasi sehingga PMA di Indonesia lebih mudah dan dapat bersaing dengan negara-negara tetangga.

"Persaingan kemudahan investasi di tiga negara ini harus lebih baik," kata dia.

Di sisi lain, Wapres juga menyoroti perlambatan ekonomi global, terutama di China, yang memengaruhi iklim investasi di Indonesia.

"Soal PMA, memang bukan hanya kita yang turun, tapi akibat ekonomi yang masih melemah di banyak negara, China khususnya, pertumbuhannya slow kan, otomatis pengaruhnya juga mereka banyak kapasitas yang tidak dipakai," kata Kalla.

(Baca: Pasar Besar, Jokowi Dorong Investasi Industri Otomotif di Indonesia)

"Otomatis mereka kadang-kadang menjual lebih murah, sehingga investasi dimana-mana agar berkurang," lanjut Wapres.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada 2016, China merupakan investor asing ketiga terbesar di Indonesia dengan modal 2,67 miliar dolar AS, sementara posisi pertama dan kedua berturut-turut adalah Singapura (9,18 miliar dolar AS) dan Jepang (5,4 miliar dolar AS).

Kompas TV Sejumlah kerja sama perdagangan dan investasi dilakukan Indonesia dan Amerika Serikat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
PAN Persoalkan Selisih 2 Suara Tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

PAN Persoalkan Selisih 2 Suara Tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

Nasional
Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Nasional
KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

Nasional
Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Nasional
Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Nasional
Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Nasional
Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Nasional
Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com