Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Minta Dukungan DPR Berantas Korupsi

Kompas.com - 17/04/2017, 21:18 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Saut Situmorang berharap DPR membantu tugas KPK dalam upaya pemberantasan korupsi.

Khususnya saat ini, dimana KPK tengah menggarap sejumlah kasus besar.

Hal itu diungkapkan Saut saat rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senin (17/4/2017) malam.

Menurut Saut, banyaknya kasus besar yang ditangani KPK tidak sebanding dengan jumlah sumber daya manusia yang menanganinya.

(Baca: Beri Dukungan, Para Pahlawan Super Sambangi Gedung KPK)

“Dibandingkan dengan jumlah sumber daya manusia di KPK, mengalami ketimpangan sehingga terjadi beban kerja,” kata Saut.

Beberapa kasus besar itu diantaranya kasus dugaan suap pengadaan mesin pesawat yang melibatkan Roll Royce dan PT Garuda Indonesia, kasus dugaan korupsi proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) dan kasus dugaan korupsi di Badan Keamanan Laut.

Selain minimnya SDM, banyaknya permohonan praperadilan, menurut dia, merupakan hambatan tersendiri yang harus dihadapi KPK.

“Karena itu dibutuhkan komitmen DPR untuk memperkuat sumber daya di KPK,” ujarnya.

Selain itu, ia menambahkan, KPK juga memerlukan dukungan legislasi dari DPR. Khususnya, terkait penyelesaian Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan Rancangan Undang-Undang terkait Perampasan Aset.

(Baca: KPK Cari Aktor Di Balik Keterangan Palsu Miryam)

Rapat dengar pendapat yang dilangsungkan malam ini merupakan rapat lanjutan, setelah sebelumnya Komisi III menskors jalannya rapat, Senin pagi.

Skors dilakukan menyusul ketidakhadiran Ketua KPK Agus Rahardjo. Dalam rapat malam ini, seluruh unsur pimpinan KPK hadir.

Kompas TV KPK Minta Satgas Khusus Kasus Novel

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KPK Duga Eks Kepala Bea Cukai Makassar Terima Uang Lewat 'Money Changer'

KPK Duga Eks Kepala Bea Cukai Makassar Terima Uang Lewat "Money Changer"

Nasional
Bahas PKPU, Ketua KPU Sebut Satu TPS Pilkada 2024 Diisi Maksimal 600 Pemilih

Bahas PKPU, Ketua KPU Sebut Satu TPS Pilkada 2024 Diisi Maksimal 600 Pemilih

Nasional
Komisi II Gelar Rapat Bareng KPU, Bahas Dua Rancangan PKPU soal Pilkada

Komisi II Gelar Rapat Bareng KPU, Bahas Dua Rancangan PKPU soal Pilkada

Nasional
World Water Forum, 17 Tahun Perjalanan Menjawab Persoalan Air Dunia

World Water Forum, 17 Tahun Perjalanan Menjawab Persoalan Air Dunia

Nasional
Di Hadapan KPU-Pemerintah, Politisi PDI-P Usul 'Money Politics' Dilegalkan

Di Hadapan KPU-Pemerintah, Politisi PDI-P Usul "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Dukung Perhelatan World Water Forum, Pertamina Patra Niaga: Pasokan Energi di Bali Aman

Dukung Perhelatan World Water Forum, Pertamina Patra Niaga: Pasokan Energi di Bali Aman

Nasional
MA Tunggu Putusan Hasbi Hasan Inkrah Sebelum Putuskan Statusnya

MA Tunggu Putusan Hasbi Hasan Inkrah Sebelum Putuskan Statusnya

Nasional
Kaesang Dikabarkan Maju Pilkada Bekasi, Grace Natalie: Belum Ada Keputusan DPP

Kaesang Dikabarkan Maju Pilkada Bekasi, Grace Natalie: Belum Ada Keputusan DPP

Nasional
Kejagung: Sandra Dewi Diperiksa Terkait Aset yang Dimilikinya

Kejagung: Sandra Dewi Diperiksa Terkait Aset yang Dimilikinya

Nasional
Panja Revisi UU Penyiaran Sebut Tak Ada Tendensi Membungkam Pers, RUU Belum Final

Panja Revisi UU Penyiaran Sebut Tak Ada Tendensi Membungkam Pers, RUU Belum Final

Nasional
Purnawirawan TNI AL Ketahuan Pakai Pelat Dinas Palsu di Bandara Soekarno-Hatta

Purnawirawan TNI AL Ketahuan Pakai Pelat Dinas Palsu di Bandara Soekarno-Hatta

Nasional
4 Terdakwa Kasus Pembangunan Gereja Kingmi Mile Jalani Sidang Tuntutan

4 Terdakwa Kasus Pembangunan Gereja Kingmi Mile Jalani Sidang Tuntutan

Nasional
KPK Ajukan Kasasi dalam Kasus Advokat Stefanus Roy Rening

KPK Ajukan Kasasi dalam Kasus Advokat Stefanus Roy Rening

Nasional
Ubah Pernyataan, Ketua KPU Kini Sebut Caleg Terpilih Harus Mundur jika Maju Pilkada

Ubah Pernyataan, Ketua KPU Kini Sebut Caleg Terpilih Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Revisi UU MK Dinilai Cenderung Jadi Alat Sandera Kepentingan, Misalnya Menambah Kementerian

Revisi UU MK Dinilai Cenderung Jadi Alat Sandera Kepentingan, Misalnya Menambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com