Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengobatan Novel Baswedan Ditanggung Negara

Kompas.com - 13/04/2017, 17:16 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Febri Diansyah mengatakan, biaya pengobatan penyidik senior KPK Novel Baswedan akan ditanggung oleh negara melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017.

Novel mendapatkan serangan berupa penyiraman diduga air keras oleh dua orang tidak dikenal, Selasa (11/4/2017).

"Biaya perawatan tetap dari APBN dan prosesnya menggunakan mekanisme keuangan negara," kata Febri, di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (13/4/2017).

Febri mengatakan, KPK telah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan melalui surat yang ditembuskan kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

(Baca: CCTV di Rumah Novel Baswedan Tak Perlihatkan Jelas Sosok Penyerang)

"Ini jadi konsen secara nasional bahkan Presiden dan Wapres konsen soal ini. Jadi bukan semata fisik yang diserang tetapi perlu dipandang lebih luas. Jangan sampai teror terulang kembali," ujar Febri.

Saat ini, Novel tengah menjalani pengobatan di sebuah rumah sakit di Singapura.

Menurut Febri, ada perkembangan baik dari kondisi kulit akibat luka bakar dari cairan yang diduga air keras.

"Setelah dilakukan perawatan kulit yang terkena luka bakar sudah mulai ada perbaikan. Untuk mata masih butuh perawatan," ujar Febri.

Saat ini, penyelidikan terus dilakukan oleh Polri untuk mengungkap pelaku teror.

Dari hasil penyelidikan sementara, Polda metro mengatakan cairan tersebut berupa zat asam.

Namun, hingga kini masih dilakukan proses identifikasi di Pusat Laboratorium Forensik Polri untuk mengetahui secara pasti cairan tersebut.

Kompas TV Kepolisian Republik Indonesia terus melakukan penyelidikan terkait kasus penyiraman air keras pada penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com