Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Menduga Penyerang Polres Banyumas Kelompok Teroris

Kompas.com - 11/04/2017, 14:52 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakapolri Komjen Syafruddin membenarkan adanya penyerangan terhadap dua anggota polisi oleh orang tak dikenal di Markas Polres Banyumas, Selasa (11/4/2017).

Syafruddin menuturkan, jajarannya akan menyelidiki apakah peristiwa tersebut termasuk dalam tindakan terorisme atau tindak kriminal biasa.

Pasalnya, belakangan ini anggota kepolisian kerap kali menjadi sasaran penyerangan oleh orang tak dikenal yang diduga kelompok teroris.

"Kami invertarisasi dulu. Apa ini teroris atau kriminal biasa. Ini sedang dikembangkan. Ya beberapa hari terakhir seperti kasus Tuban dan sebagainya. Jadi ini investigasi dulu," ujar Syafruddin saat ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (11/4/2017).

Meski demikian, kata Syafruddin, polisi telah menemukan adanya indikasi awal bahwa penyerangan tersebut dilakukan oleh kelompok teroris.

"Ini ada indikasinya," ucapnya singkat.

Secara terpisah Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan dua anggota polisi terluka dalam kejadian ini.

"Seorang orang pengendara masuk gerbang Polres dengan kecepatan tinggi, langsung menabrak anggota Polri," ujar Martinus di kompleks Mabes Polri, Jakarta.

Polisi yang ditabrak itu bernama Aipda Ata Suparta. Pelaku dihadang seorang anggota bernama Brigadir Irfan.

Pelaku langsung mengeluarkan parang dan mengayunkannya ke arah Irfan. "Satu orang (Irfan) terluka di tangan kiri," kata Martinus.

(Baca: Orang Tak Dikenal Serang Dua Polisi di Mapolres Banyumas)

Pelaku juga berusaha membacok anggota lainnya dan langsung berlari ke dalam Mapolres Banyumas.

Petugas melakukan pengejaran hingga pelaku ditangkap. Hingga kini, belum diketahui identitas orang tersebut.

"Saat ini dalam proses pemeriksaan, apa motifnya dan siapa dia," kata Martinus.

Dia mengatakan, dengan adanya kejadian itu, Polri akan meningkatkan kewaspadaan terhadap personel maupun markas kepolisian.

Sebab, upaya penyerangan terhadap polisi tidak hanya sekali atau dua kali terjadi. "Kami akan keluarkan beberapa arahan ke wilayah terkait pengamanan fisik anggota dan markas," kata dia.

Kompas TV Lika-Liku Polri Buru Teroris dalam Satu Pekan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com