Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Kedamaian Kekal di Indonesia, Ini Permintaan Ulama ke Jokowi

Kompas.com - 04/04/2017, 17:30 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para ulama yang bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Selasa (4/4/2017), sepakat menciptakan perdamaian kekal di Indonesia.

Demi mendorong cita-cita tersebut, para ulama meminta Presiden Jokowi menginisiasi pertemuan tokoh agama.

"Dalam negara pluralistik, kami ingin kedamaian kekal. Kedamaian yang sifatnya bukan abu-abu. Oleh sebab itu kami harapkan Bapak Presiden membuat pertemuan antartokoh umat beragama untuk satu kata sepakat," ujar Syukron Makmun, usai pertemuan.

Syukron merupakan pimpinan Pondok pesantren Darurrohman di Jakarta.

(Baca: Menjaga Toleransi Lewat Peraturan Daerah)

"Jangan hanya bilang kita rukun, rukun, rukun. Tapi enggak ada pegangannya. Harus dibicarakan, harus dibuat," lanjut Syukron.

Prinsip yang harus disepakati pertama, semua agama adalah benar menurut pemeluknya.

Namun, bukan artinya membenarkan seluruh agama. Prinsip itu, kata Syukron, bermakna seseorang harus berpendapat bahwa agama lain adalah benar menurut pemeluknya.

Oleh sebab itu, setiap umat beragama saling menghormati. Tidak boleh ada pemaksaan nilai agama tertentu terhadap pemeluk agama lain.

"Orang yang sudah memeluk agama itu kita hormati, janganlah kita suruh pindah ke agama lain. Jangan menegakkan agama kepada orang yang sudah memeluk agama," ujar Syukron.

Selain itu, prinsip yang juga harus dipegang antarumat beragama, yakni saling menjaga perasaan satu sama lain.

Prinsip ini cocok diterapkan perihal pendirian rumah ibadah agama tertentu.

(Baca: Terima Ulama, Jokowi Ucapkan Terima Kasih Telah Mendinginkan Suasana)

"Nilai-nilai seperti ini harus dibicarakan. Supaya kongkret dan kita semua ada pegangan dalam toleransi," ujar Syukron.

Presiden Jokowi, menurut Syukron, lebih banyak tersenyum dalam pertemuan tersebut. Kepala Negara menerima segala masukan dan akan mempertimbangkan untuk ditindaklanjuti.

Para ulama pun percaya Jokowi akan menindaklanjuti usul para ulama itu.

Selain Syukron, ulama yang hadir berjumlah 20 orang.

Antara lain pimpinan Pondok Pesantren Tebu Ireng KH Irfan Wahid, Rais Syuriah NU Sulawesi Selatan KH Sanusi Baco dan pimpinan Pondok Pesantren Buntet Cirebon KH Aris Ni'matullah.

Pertemuan antara Presiden dan para ulama didampingi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Kompas TV Ketum MUI Bertemu Jokowi Membahas Ekonomi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com