Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Nasdem Usulkan Ambang Batas Parlemen 7 Persen

Kompas.com - 30/03/2017, 06:06 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Partai Nasdem bulat mengusulkan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold sebesar 7 persen.

Adapun saat ini parliamentary threshold yang diberlakukan adalah 3,5 persen.

"Nasdem mengajukan 7 persen. Partai-partai lain bermain di 5 dan 6, mayoritas," kata Anggota Pansus RUU Pemilu dari Fraksi Partai Nasdem, Taufiqulhadi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/3/2017).

Taufiq menyebutkan bahwa hampir seluruh fraksi di DPR menghendaki kenaikan angka parliamentary threshold.

(Baca: Ambang Batas dalam Pemilu)

Meskipun masih ada fraksi yang ingin angka tersebut tetap di 3,5 persen, seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Nasdem menilai ambang batas parlemen perlu dinaikkan untuk menjaga stabilitas pemerintahan.

Dengan tingginya ambang batas tersebut, diharapkan tidak akan ada terlalu banyak partai politik di parlemen.

Terlalu banyaknya partai di parlemen, menurut Taufiqulhadi, akan menghasilkan kegaduhan dan saling menyandera.

"Padahal kadang-kadang partainya juga tidak terlalu signifikan," ucapnya.

Sementara itu, Anggota Pansus RUU Pemilu lainnya dari Fraksi Partai Nasdem, Johnny G Plate menuturkan, ambang batas yang tinggi akan membantu restrukturisasi fraksi di DPR.

(Baca: Kenaikan Ambang Batas Dinilai Turunkan Persentase Perempuan di Parlemen)

Dengan demikian, proses politik dan pengambilan keputusan menjadi lebih sederhana serta efisien.

"Check and balances akan menjadi lebih efektif," ujar Johnny.

Jika ambang batas nantinya ditentukan menjadi sebesar 7 persen,  maka persiapan partai peserta pemilu menjadi faktor kunci untuk membentuk fraksi pada Pemilu 2019.

"7 persen parliamentary threshold cukup ideal bagi Indonesia," kata Wakil Ketua Fraksi Partai Nasdem itu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com