Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan DPR Sebut Empat Hal Penting dari Kunjungan Raja Salman

Kompas.com - 27/02/2017, 09:25 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al saud bisa dijadikan momentum bagi Indonesia untuk mengembangkan potensi sebagai negara muslim terbesar di dunia. 

Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan berharap, penyambutan kedatangan Raja Salman tak hanya sekadar seremonial namun bisa dimanfaatkan untuk jangka panjang.

"Saya yakin, Indonesia akan memperoleh manfaat besar dari kunjungan ini. Hal ini tentu saja ditujukan untuk kepentingan rakyat kita, agar Indonesia secara umum semakin memiliki posisi yang positif di mata global," kata Taufik melalui keterangan tertulis, Senin (27/2/2017).

(Baca: Warga Keturunan Arab Bersyukur Raja Salman Datang ke Bali)

Taufik mencatat sedikitnya ada empat poin penting dari kunjungan yang turut membawa serta 1.500 orang itu.

Pertama, terkait perjanjian kerja sama investasi. Menurut Taufik, Arab Saudi mewacanakan nilai kerja sama yang nilainya mencapai ratusan triliun rupiah.

Di saat yang sama, Presiden Joko Widodo juga sedang menggalakkan aspek tersebut demi menumbuhkan perekonomian dalam negeri.

"Kerja sama ini tentu sangat menguntungkan, karena potensi investasi di Indonesia begitu besar," ucap Taufik.

Kedua, adalah kerja sama tenaga kerja. Kedatangan rombongan Raja Salman diharapkan menghasilkan hubungan simbiosis mutualisme bagi kedua negara di bidang tenaga kerja.

Beberapa persoalan TKI di Arab perlu mendapat sorotan. Khususnya pada aspek keamanan, peelindungan dan kesejahteraan.

(Baca: Raja Salman Kunjungi Indonesia, Ini Harapan Pimpinan Komisi I DPR)

Ketiga, membicarakan terkait penambahan kuota haji. Sebagai negara Muslim terbesar, animo masyarakat dalam menunaikan ibadah haji sangat tinggi dan terus meningkat setiap tahunnya.

"Apalagi setelah perluasan Masjid Haram di Mekkah dan beberapa destinasi ibadah lainnya di wilayah tersebut. Kuota haji yang sebelumnya mencapai 211.000 mulai tahun 2017. Pemerintah Arab Saudi menjanjikan kuota tambahan 10.000 menjadi 221.000. Bahkan bisa lebih dari itu," kata Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Terakhir, kedatangan Raja Salman dapat dijadikan momentum untuk membicarakan peran Indonesia dan Arab Saudi dalam meredakan ketegangan konflik di negara-negara Muslim.

"Serta memberi kontribusi bagi solusi terhadap ancaman terorisme. Khususnya dalam menekan paham-paham radikal yang berkembang di negara-negara Islam," ujar Taufik.

Kompas TV Untuk kesekian kali nya Presiden Joko Widodo tampak membawa payung sendiri untuk memayungi dirinya dari rintikan air hujan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com