JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia Irjen Arief Sulistyanto mengatakan, perbandingan jumlah polisi yang direkrut dan purna tugas mengalami "zero growth".
Jumlah yang pensiun tak jauh berbeda dengan personel baru, sementara jumlah penduduk Indonesia terua bertambah.
"Jumlah anggotanya harus lebih banyak lagi. Jumlah anggota Polri yang direkrut belum memenuhi jumlah yang ideal," ujar Arief di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (21/2/2017).
Arief mengatakan, idealnya jumlah polisi dibandingkan masyarakat 1:350. Namun, perbandingannya saat ini sekitar 1:750. Arief mengatakan, jumlah polisi di setiap satuan wilayah tidak merata.
Ada Polda yang jumlah personilnya cukup, ada yang wilayahnya justru kekurangan polisi. Dengan demikian, dikhawatirkan tak semua permasalahan di setiap daerah bisa diselesaikan polisi.
"Sesuai arahan Bapak Kapolri, harus melibatkan masyarakat dalam Kamtibmas ini. Jumlah Polri sedikit tapi bisa kerja sama dengan masyarakat," kata Arief.
Dalam rekrutmen tahun ini, Polri menyiapkan kuota 10.500 untuk Bintara, 300 untuk Akpol, dan 200 untuk Tamtama.
Adapun kriteria yang dicari dalam rekrutmen ini yaitu harus memenuhi aspek kapabilitas, potensi kemampuan, kreativitas, watak dasar, kredibilitas, dan kesungguhannya dalam menyelesaikan tugas.
Arief mengingatkan panitia seleksi anggota baru untuk menyaring calon anggota sebaik-baiknya. Jika proses rekrutmen dinodai dengan praktik transaksional, maka akan berdampak besar bagi regenerasi Polri selanjutnya.
"Target kita mendapatkan kualitas, tanggap, sehat jasmani dan rohani. Kareka kalau tidak sungguh-sungguh, banyak kejadian yang terjadi akibat kesalahan proses seleksi," kata Arief.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.