Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jangan Semuanya Diarahkan ke Istana, apalagi Presiden..."

Kompas.com - 15/02/2017, 13:12 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Sekretaris Negara Pratikno meminta Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak melulu mengaitkan segala persoalan dengan Presiden Joko Widodo.

"Jangan semuanya diarahkan ke Istana, atau apalagi ke Presiden," ujar Pratikno di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (15/2/2017).

Pratikno mencatat, sudah tiga kali Ketua Umum Partai Demokrat itu menyerang Istana atau Presiden.

Pertama, soal pemberian grasi Antasari sendiri.

SBY menyebut grasi Antasari bermuatan politis dan merupakan cara penguasa saat ini untuk mendiskreditkan dirinya.

(Baca: SBY Tuding Grasi Antasari Bermotif Politis, Apa Kata Jokowi?)

Kedua, pernyataan pengacara Basuki Tjahaja Purnama di persidangan soal bukti percakapan SBY dengan Ketua MUI Ma'ruf Amin.

SBY menuding bukti yang dimaksud adalah transkrip percakapan hasil sadapan.

SBY mengatakan, tindakan penyadapan seharusnya hanya dilakukan oleh penegak hukum.

Oleh sebab itu, jika hal itu benar, maka "bola panas" ada di tangan Presiden Jokowi, Polri, dan Badan Intelijen Negara (BIN).

Ketiga, soal demonstrasi di kediaman SBY di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.

(Baca: SBY Tuding Grasi Antasari Politis, Ini Komentar Istana)

Pihak SBY menuding mahasiswa yang menumpang 10 bus itu datang atas suruhan pihak Istana.

Pratikno menegaskan, sebaiknya SBY berhenti mengaitkan segala sesuatu yang terjadi dengan Istana dan Presiden Jokowi.

"Terus terang, kayak pernyataan pengacara Ahok di pengadilan, itu enggak usah dihubung-hubungkan dengan Presiden. Apalagi yang soal demonstrasi, kenapa dihubungkan ke Presiden?" ujar Pratikno.

"Intinya, kita kembalikan ke proporsinya. Jangan semuanya itu diarahkan ke Istana atau apalagi ke Presiden," kata dia.

Kompas TV Menanggapi pernyataan Antasari Azhar, tim kuasa hukum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melaporkan Mantan Ketua KPK tersebut ke Bareskrim Mabes Polri, dengan membawa sejumlah barang bukti berupa pernyataan Antasari Azhar di sejumlah media online.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya Sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya Sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com