Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahri Hamzah Sarankan Jokowi Memulai Komunikasi dengan SBY

Kompas.com - 08/02/2017, 16:33 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyarankan Presiden Joko Widodo berinisiatif memulai komunikasi dengan Presiden keenam RI sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hal itu disampaikan Fahri menanggapi hubungan antara Jokowi dan SBY yang dinilainya sedikit memanas.

"Makanya, antara elite-elite politik dan Pak Jokowi sebaiknya ketemu Pak SBY, ngobrol supaya Presiden juga tenang," kata Fahri saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/2/2017).

Menurut Fahri, sebaiknya permasalahan terkait dugaan penyadapan harus segera diluruskan oleh Presiden Jokowi supaya tak berlarut-larut.

Ia menambahkan, SBY selaku mantan Presiden RI dua periode sebelum Jokowi tentu memiliki banyak pengalaman yang bisa dipelajari Jokowi dalam mengelola kegaduhan politik seperti sekarang.

"Presiden harus berinisiatif mengelola politik. Kalau bisa, pidato kaya Pak SBY kemarin. Presiden harus inisiatif. Nanti kalau Presiden enggak kelola politik, yang mengelola politik malah akun hoax," kata Fahri.

(Baca: SBY: Saya Mau Blakblakan kepada Pak Jokowi...)

SBY, dalam konferensi pers beberapa waktu lalu, meminta bertemu Presiden Jokowi untuk membahas banyak hal. Namun, hingga kini, belum ada respons soal kepastian pertemuan dari Istana. 

Yang jelas, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyarankan agar pertemuan dilangsungkan setelah pencoblosan Pilkada DKI Jakarta, 15 Februari. Sementara itu, Presiden Jokowi mengaku siap meluangkan waktu untuk bertemu, jika SBY benar-benar meminta.

(Baca: SBY Minta Penjelasan soal Dugaan Penyadapan, Ini Kata Jokowi)

SBY juga meminta penjelasan Jokowi terkait dugaan penyadapan terhadap dirinya. SBY merasa disadap lantaran pengacara Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bertanya kepada Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin terkait perbincangan telepon Ma'ruf dan SBY. 

Jokowi enggan dilibatkan dalam persoalan SBY dan pengacara Ahok. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan Karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan Karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' di Pilkada Jakarta

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" di Pilkada Jakarta

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Nasional
Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Nasional
Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com