Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Pertanyakan Pengamanan Polri di Rumah SBY

Kompas.com - 06/02/2017, 22:10 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Sekretaris Fraksi Demokrat Didik Mukrianto mempertanyakan sistem pengamanan yang diberikan Polri di kediaman Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono.

Hal itu menyusul terjadinya aksi unjuk rasa di kediaman SBY yang terletak Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, oleh sekelompok mahasiswa, Senin (6/2/2017).

"Apa yang terjadi dalam unjuk rasa di kediaman Presiden keenam RI Bapak SBY sungguh potret buruk hadirnya negara. Karena bisa berpotensi menjadi ancaman yang bisa membahayakan keselamatan," kata Didik dalam pesan singkat, Senin malam.

Ia mengatakan, sebagai mantan kepala negara dan kepala pemerintahan, SBY seharusnya mendapatkan pengamanan dari segala bentuk potensi ancaman dan gangguan keamanan.

Hal itu sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2013 tentang Pengamanan Presiden dan Wakil Presiden, Mantan Presiden dan Mantan Wakil Presiden beserta Keluarganya, serta Tamu Negara Setingkat Kepala Negara/Kepala Pemerintahan.

Anggota Komisi III DPR itu menyesalkan sikap Polri yang justru tidak memberikan informasi terkait aksi unjuk rasa di depan kediaman SBY, sore tadi.

Menurut dia, unjuk rasa yang tidak dapat diantisipasi dengan tepat dan professional dapat berpotensi menjadi ancaman serius.

"Polri sebagai institusi penerima pemberitahuan unjuk rasa, tentunya bisa memahami utuh munculnya potensi ancaman tersebut karena ditujukan ke kediaman Presiden keenam," kata Didik.

"Polri seharusnya sejak dini sudah bisa mengambil tindakan preventif kalau memegang teguh aturan," ujarnya.

Sebelumnya, SBY melalui akun Twitter sempat berkicau bahwa rumahnya di Kuningan digeruduk ratusan orang.

"Saudara-saudaraku yang mencintai hukum dan keadilan, saat ini rumah saya di Kuningan digruduk ratusan orang. Mereka berteriak-teriak," ujar SBY.

(Baca juga: Demokrat Sesalkan Aksi Unjuk Rasa di Rumah SBY)

Pantauan Kompas.com, sekitar pukul 17.00, sejumlah petinggi dan anggota Partai Demokrat berkumpul di sekitar rumah SBY. Sementara beberapa aparat keamanan dari Polres Jakarta Selatan masih berjaga-jaga.

Aksi demonstrasi itu sendiri selesai setelah dibubarkan oleh aparat kepolisian.

(Baca: Polisi Bubarkan Pengunjuk Rasa di Depan Rumah SBY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com