JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menegaskan jajarannya akan melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diwarnai banyak keberagaman.
Hal itu disampaikan Kapolri saat memberikan pidato singkat pada acara perayaan Natal dan Tahun baru 2017 MPR-DPR-DPR, Jumat (27/1/2017) malam.
Tito mengakui ada beberapa insiden kecil yang menyinggung keberagaman, misalnya pada momentum menjelang Natal 2016 dan Tahun Baru 2017.
Namun, Kepolisian bekerja sama dengan TNI berhasil mengamankan ancaman tersebut.
"Misalnya adanya sweeping di Solo, kami lakukan penegakan hukum. Ditangkap dan proses hukum. Kami ingin buktikan bahwa ada jaminan beribadah bagi seluruh masyarakat sesuai undang-undang," kata Tito di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat malam.
Selain insiden jelang Natal, Tito juga menyinggung soal kegiatan-kegiatan yang mengatasnamakan organisasi masyarakat kemudian melakukan sosialisasi namun meresahkan publik.
"(Kepada mereka) kami juga melakukan tindakan," tuturnya.
(baca: Pembubaran Ibadah di Sabuga Bandung Dilaporkan ke Polisi)
Ada pula peristiwa pembubaran ibadah di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Institut Teknologi Bandung yang terjadi beberapa waktu lalu. Ibadah itu dipimpin Pendeta Stephen Tong.
Saat itu, Tito langsung menghubungi Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan berkoordinasi dengan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo untuk kemudian menghubungi Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Muhammad Herindra dan Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan.
"Saya sampaikan, buat lagi kegiatan yang lebih besar di sana dengan pendeta yang sama dan kami akan amankan. Untuk membuktikan bahwa tidak ada masalah," kata Tito.
Begitu pula terhadap perayaan Natal di Jakarta. Kepolisian dan TNI berpatroli ke beberapa tempat, salah satunya mengamankan ibadah Natal di Kemayoran.
"Saya sampaikan pada Panglima, salah satunya kita harus datang ke Kemayoran. Karena ada acara besar pendetanya Pak Stephen Tong. Kami mau buktikan bahwa itu juga aman," kata Mantan Kapolda Metro Jaya itu.
Adapun Pendeta Stephen Tong juga hadir dalam acara perayaan Natal dan Tahun Baru MPR-DPR-DPD RI tersebut.
Tito bersyukur, secara umum rangkaian Natal dan Tahun Baru 2017 dapat dilalui dengan baik. Ia berharap, seluruh komponen masyarakat tak berhenti mendukung keamanan negara menjelang sejumlah agenda-agenda penting ke depan.
Beberapa di antaranya adalah Imlek dan Pilkada Serentak pada Februari mendatang. Terlebih ada polarisasi masyarakat pada gelaran pilkada serentak ini.
"Dari segi keamanan, ini kerawanan karena polarisasi bisa menimbulkan potensi konflik," tuturnya.
Tito memastikan pihaknya bekerja sama dengan jajaran TNI akan berupaya maksimal untuk mengamankan semua agenda besar yang berpotensi menimbulkan konflik dan merusak keberagaman.
"Bagi kami itulah pertaruhan terhadap kebhinekaan dan NKRI. Karena negara ini dibangun di atas keberagaman dan ini harus kita jaga," sambung Tito.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.