JAKARTA, KOMPAS.com — Suasana ruang rapat di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (25/1/2017) siang, cukup riuh. Maklum, meski jarum jam sudah menunjukkan pukul 14.15 WIB, Presiden Joko Widodo belum hadir di sana.
Rencananya, Presiden Jokowi memimpin rapat terbatas membahas pembentukan lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem wakaf.
Bagai murid belum kedatangan guru, para menteri Kabinet Kerja asyik mengobrol satu sama lain sehingga menimbulkan suara cukup riuh.
Di sisi kanan ruangan, dekat pintu masuk, Menteri Agraria Tata Ruang dan Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil tampak asyik berbincang dengan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Hanif Dakhiri serta Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Mereka berbincang sembari berdiri. Sesekali, Menteri Hanif tampak tertawa.
Sementara di seberangnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf juga tampak mengobrol. Hanya saja, Lukman dan Triawan mengobrol sembari duduk.
Obrolan keduanya pun tidak menimbulkan keriuhan ketimbang "grup" seberang.
Tepat pukul 14.20 WIB, seorang protokol kepresidenan datang dan berdiri di depan pintu ruang rapat.
"Mohon perhatiannya, sebentar lagi Bapak Presiden akan memasuki ruangan. Harap Bapak dan Ibu menteri berdiri," ujar petugas protokoler itu.
Kompak, ruangan mendadak hening. Para menteri satu per satu memenuhi permintaan protokol.
"Harusnya Pak Kepala Staf Presiden yang minta berdiri," ujar salah satu menteri yang duduk di deretan kiri.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto juga tampak bertingkah seperti hakim sedang mengetok palu. Ia mengibaratkan, seharusnya kedatangan Presiden ditandai saja sekalian dengan ketukan palu.
Gelagat para menteri itu kemudian terhenti setelah mendengar suara Presiden Jokowi yang berjalan masuk ke ruangan. Turut bersama Presiden, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Senyum Jokowi menyapu seisi ruangan. Sikap para menteri pun seperti sikap sempurna pelajar yang baru masuk sekolah. Jokowi kemudian duduk. Para menteri mengikutinya.
Masih dalam suasana hening, Jokowi meraih mikrofon yang berada persis sejengkal dari mulutnya. Rapat terbatas pun dimulai.
Momen rapat kali ini agak di luar kebiasaan. Pengamatan Kompas.com, dalam rapat-rapat terbatas yang selama ini digelar tidak pernah ada pemberitahuan soal kedatangan Presiden.
Biasanya, para menteri ada yang tetap duduk dan baru berdiri setelah melihat Presiden masuk ruangan. Bahkan, ada pula menteri yang tetap duduk meski Jokowi masuk ke ruangan.
Belum ada konfirmasi dari pihak Sekretariat Presiden apakah ini akan menjadi kebiasaan baru dalam rapat kabinet.