Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Dilaporkan ke Polisi, Ini Tanggapan Puan

Kompas.com - 24/01/2017, 17:41 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Puan Maharani mengaku belum mengetahui bahwa ibunya, Megawati Soekarnoputri, dilaporkan ke kepolisian.

Ditemui seusai rapat terbatas di Kantor Presiden, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan tersebut malah balik bertanya kepada wartawan mengenai pelaporan Megawati.

"(Dilaporkan) sama siapa? Saya belum dengar. Alasannya?" kata Puan.

Wartawan pun menjelaskan bahwa Ketua Umum PDI-P itu dilaporkan oleh staf Humas LSM Aliansi Anak Bangsa Gerakan Anti Penodaan Agama, Baharuzaman, ke Bareskrim Polri pada Senin (23/1/2017).

Megawati dilaporkan atas dugaan penodaan agama karena pidatonya dalam HUT ke-44 PDI-P beberapa waktu lalu.

Mengetahui kronologi pelaporan itu, Puan pun meminta wartawan untuk menanyakan kepada jajaran pengurus PDI-P.

"Itu mah tanya sama partai. Sama Pak Sekjen. Ini mah bukan urusan anak ibu. Ini mah urusan substansi (pidato)," ucap Puan.

(Baca: Megawati Dilaporkan karena Ceramahnya Saat HUT Ke-44 PDI-P)

Sebelumnya, Ketua DPP PDI-P Andreas Hugo Pareira menyarankan agar pihak yang melaporkan Megawati mempelajari dan memahami keseluruhan isi pidato politik Megawati pada perayaan Hari Ulang Tahun ke-44 PDI-P, beberapa waktu lalu.

Ia menduga, pihak-pihak yang melaporkan Megawati belum mengerti betul mengenai isi dari pidato putri Proklamator Soekarno itu.

"Kalau dia tidak paham lalu dia laporkan, jadi malu sendiri nanti," kata Andreas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/1/2017).

(Baca: Politisi PDI-P: Yang Laporkan Megawati Akan Malu Sendiri)

Andreas juga mempertanyakan pelaporan Megawati atas dugaan penodaan agama.

"Ibu Mega menyinggung soal agama, begitu? Ibu Mega bicara soal kebangsaan, bicara soal peradaban. Itu orang yang melapor enggak mengerti persoalan, substansi pidato itu," ujar dia.

Berdasarkan keterangan Divisi Humas Polri, pernyataan Megawati yang dianggap menodai agama yaitu "Para pemimpin yang menganut ideologi tertutup pun memosisikan diri mereka sebagai pembawa 'self fulfilling prophecy', para peramal masa depan. Mereka dengan fasih meramalkan yang akan pasti terjadi di masa yang akan datang, termasuk dalam kehidupan setelah dunia fana. Padahal, notabene mereka sendiri tentu belum pernah melihatnya."

Kompas TV Ini Pidato Megawati yang Menuai Protes
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Klaim Kenaikan Harga Beras RI Lebih Rendah dari Negara Lain

Jokowi Klaim Kenaikan Harga Beras RI Lebih Rendah dari Negara Lain

Nasional
Layani Jemaah Haji, KKHI Madinah Siapkan UGD dan 10 Ambulans

Layani Jemaah Haji, KKHI Madinah Siapkan UGD dan 10 Ambulans

Nasional
Saksi Sebut Kumpulkan Uang Rp 600 juta dari Sisa Anggaran Rapat untuk SYL Kunjungan ke Brasil

Saksi Sebut Kumpulkan Uang Rp 600 juta dari Sisa Anggaran Rapat untuk SYL Kunjungan ke Brasil

Nasional
Soal Posisi Jampidum Baru, Kejagung: Sudah Ditunjuk Pelaksana Tugas

Soal Posisi Jampidum Baru, Kejagung: Sudah Ditunjuk Pelaksana Tugas

Nasional
KPK Diusulkan Tidak Rekrut Penyidik dari Instansi Lain, Kejagung Tak Masalah

KPK Diusulkan Tidak Rekrut Penyidik dari Instansi Lain, Kejagung Tak Masalah

Nasional
Jokowi Tekankan Pentingnya Alat Kesehatan Modern di RS dan Puskesmas

Jokowi Tekankan Pentingnya Alat Kesehatan Modern di RS dan Puskesmas

Nasional
100.000-an Jemaah Umrah Belum Kembali, Beberapa Diduga Akan Berhaji Tanpa Visa Resmi

100.000-an Jemaah Umrah Belum Kembali, Beberapa Diduga Akan Berhaji Tanpa Visa Resmi

Nasional
KPU Bantah Lebih dari 16.000 Suara PPP Hilang di Sumut

KPU Bantah Lebih dari 16.000 Suara PPP Hilang di Sumut

Nasional
Tata Kelola Makan Siang Gratis

Tata Kelola Makan Siang Gratis

Nasional
Sandiaga Sebut Pungli di Masjid Istiqlal Segera Ditindak, Disiapkan untuk Kunjungan Paus Fransiskus

Sandiaga Sebut Pungli di Masjid Istiqlal Segera Ditindak, Disiapkan untuk Kunjungan Paus Fransiskus

Nasional
Pakar Ingatkan Jokowi, Pimpinan KPK Tidak Harus dari Kejaksaan dan Polri

Pakar Ingatkan Jokowi, Pimpinan KPK Tidak Harus dari Kejaksaan dan Polri

Nasional
Kritik Haji Ilegal, PBNU: Merampas Hak Kenyamanan Jemaah

Kritik Haji Ilegal, PBNU: Merampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Jokowi Puji Pelayanan Kesehatan di RSUD Baharuddin Kabupaten Muna

Jokowi Puji Pelayanan Kesehatan di RSUD Baharuddin Kabupaten Muna

Nasional
KPK Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor Senin Hari Ini

KPK Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor Senin Hari Ini

Nasional
Jasa Raharja Santuni Semua Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang  

Jasa Raharja Santuni Semua Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang  

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com