Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla Tegaskan Pemerintah Tak Bisa Didesak dalam Pengambilan Keputusan

Kompas.com - 20/01/2017, 17:20 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan, pemerintah tak bisa didesak dalam mengambil sebuah keputusan.

Menurut Kalla, pemerintah tak bisa diintervensi oleh siapapun dan apapun. Termasuk oleh unjuk rasa masyarakat. 

“Kalau pemerintah dikirimi surat atau membuat resolusi, itu selama cara-caranya sesuai dengan alam demokratis itu silahkan. Tapi tidak ada yang boleh memaksa dan pemerintah tidak akan mengikuti paksaan itu,” tegas Kalla di Kantor Wapres, Jumat (20/1/2017).

Wapres tak menampik banyak demonstrasi massa yang tak direspons pemerintah. 

Namun, tak sedikit pula demonstrasi damai yang justru lebih dihargai oleh pemerintah. “Kalau yang memaksa, polisi akan menindak hukum,” tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh berharap, pemerintah menindak tegas kelompok yang selama ini kerap memaksakan kehendak.

Menurut dia, belakangan ini, ada kelompok-kelompok yang menjauhkan sifat dasar bangsa Indonesia sebagai bangsa yang toleran.

Namun, ia tak menyebutkan kelompok mana yang dimaksud. “Ada waktu persuasi, memberikan penjelasan, mengajak, mengimbau. Tapi ada waktunya berani menyatakan tidak,” kata Surya, di Kantor DPP Partai Nasdem, Selasa (17/1/2017).

(Baca: Surya Paloh Minta Kelompok yang Kerap Paksakan Kehendak Ditindak Tegas)

Surya mengatakan, mereka yang memaksakan keyakinan yang dianggapnya benar justru mengancam nilai-nilai demokrasi.

“Kalau semua penyelesaian masalah melalui tindakan pressure jalanan, saya pikir demokrasi kita tidak sehat. Itu hanya bisa diambil atas asas keterpaksaan, tapi tentu tidak berulang kalau keterpaksaan,” ujar dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com