Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadar Nafis Ingin Wewenang KPU Diperkuat

Kompas.com - 14/01/2017, 19:36 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Komisioner Komisi Pemilihan Umum Hadar Nafis Gumay berharap revisi UU Pemilu juga turut mendorong penguatan KPU sebagai lembaga penyelenggara pemilu. Ada sejumlah poin yang menjadi perhatian KPU saat ini.

"Termasuk, kami betul-betul ingin bisa bekerja mandiri," kata Hadar saat diskusi bertajuk ‘RUU Pemilu dan Masa Depan Demokrasi’ di Jakarta, Sabtu (14/1/2017).

Ia menilai, ada upaya tarik menarik dalam isu konsultasi antara KPU dengan DPR. Terutama soal wajib atau tidaknya KPU mematuhi hasil keputusan sebuah rapat konsultasi. Menurut Hadar, keputusan yang dihasilkan dalam rapat konsultasi bukanlah keputusan yang bersifat mengikat.

Meski demikian, hal tersebut tidak akan menjadi alasan bagi KPU untuk tidak patuh kepada DPR.

"Bahwa Parlemen tetap bisa memanggil kami, tidak ada masalah dan kami akan tunduk," ujarnya.

Persoalan lain yaitu terkait penataan sejumlah hal di dalam penyelenggaraan pemilu. Misalnya, terkait penambahan deputi di bawah Sekretaris Jenderal KPU. Di samping juga harus kembali ditegaskan bahwa kedudukann Kesekretariatn itu berada di bawah kontrol KPU.

"Kemudian para penyelenggara di tingkat ad hoc itu (perlu) penuh di bawah (pengawasan)," kata dia. (Baca: KPU Enggan Tanggapi Polemik "Presidential Threshold")

Selama ini, ia menilai, keberadaan PPK masih berada di bawah kecamatan, sementara PPS di bawah kelurahan. Hal itu berpotensi menimbulkan ruang intervensi ketika para pegawai ad hoc tersebut bekerja.

Lebih jauh, Hadar berwacana ingin menyederhanakan jumlah komisioner KPU. Tahapan pemilu serentak yang prosesnya telah dimulai, akan membuat banyak komisioner menganggur nantinya.

Pasalnya, seluruh tahapan pemilu akan dilaksanakan dalam satu waktu. Untuk kegiatan harian pasca-pemilu, menurut Hadar, jumlah komisioner saat ini dapat dikurangi. Sementara, jumlah itu dikembalikan pada posisi awal ketika tahapan pemilu serentak kembali digelar.

"Juga perlu menaikkan usia calon komisioner, supaya lebih matang. Itu penting untuk dimasukkan di dalam UU," ujarnya.

Terakhir, Hadar berharap, agar proses penyusunan Daerah Pemilihan diserahkan ke KPU. Pasalnya, penyusunan tersebut rawan kepentingan apabila diserahkan ke DPR.

Kompas TV KPU Sosialisasi Pencoblosan Dalam Pilkada Mendatang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

Nasional
Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Nasional
Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Nasional
Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Nasional
Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Nasional
Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Nasional
Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Nasional
KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

Nasional
Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Nasional
Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Nasional
Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Nasional
Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Nasional
Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Nasional
Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Nasional
Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celsius pada Puncak Haji

Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celsius pada Puncak Haji

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com