JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo membuka Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian 2017 Kementerian Pertanian di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (5/1/2017).
Pada kempatan tersebut, Jokowi memuji kinerja Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang dianggapnya sudah cukup baik dalam dua tahun terakhir.
Bahkan, menurut Jokowi, Amran bahkan beberapa kali jatuh sakit lantaran terlalu sibuk mengurusi pertanian.
"Saya bahagia sekali punya Menteri Pertanian sekelas Bapak Amran. Setahu yang saya ketahui, sakitnya (izin tidak masuk kerja) sampai tiga kali. Beliau malah sampaikan tadi 20 kali, artinya yang 17 kali tidak izin," kata Jokowi.
Jokowi lalu menceritakan momen terakhir saat Amran mengajukan izin tidak masuk kerja. Saat itu, Amran mengaku tensi darahnya naik sehingga harus berobat ke Jerman.
"Tapi saya enggak menegaskan periksa apa, urusannya Pak Amran-lah," ucap Jokowi.
Saat itu, kata Jokowi, Amran mengaku tidak memberi tahu istrinya bahwa dia akan berobat. Amran justru pamit ke istrinya dengan alasan diperintah oleh Jokowi ke Jerman.
"Kalau istri tanya ke saya, ada urusan masalah beras. Bu Amran kan enggak mikir, masa Jerman sama beras urusannya apa? Udahlah, tapi buat saya, biasanya kalau yang ngomong saya, istri-istri (menteri) itu percaya kok," kata Jokowi sambil tertawa.
Dalam sambutannya, Jokowi menegaskan bahwa pembangunan sektor pertanian adalah pintu masuk untuk mengatasi masalah kemiskinan yang sudah ada selama bertahun-tahun.
Sektor pertanian juga, kata dia, bisa menekan ketimpangan wilayah maupun kesenjangan antara orang miskin dan kaya.