Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Agama: Gus Dur Itu seperti Mukidi

Kompas.com - 24/12/2016, 06:06 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengibaratkan presiden ketiga RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dengan Mukidi, tokoh fiktif yang gemar menceritakan hal-hal lucu.

Hal itu disampaikan Lukman dalam sesi penyampaian testimoni di haul ke-7 presiden ketiga RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, di Kompleks Pesantren Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (23/12/2016).

"Gus Dur (itu) seperti Mukidi. Maksudnya bukan menyamakan Gus Dur dengan Mukidi, tapi situasi saat ini banyak orang lagi sensi dan kita memang membutuhkan sesuatu yang bisa menurunkan tensi," ujar Lukman.

Menurut Lukman sosok Gus Dur kerap kali memberikan wejangan-wejangan yang menggelitik, namun mencerahkan. Untuk menerima substansi yang disampaikannya itu, juga harus disertai pikiran yang jernih. (Baca: Politikus Lebih ”Lucu” dari Mukidi)

Lukman mencontohkan peringatan haul pada malam kemarin. Ia mengatakan, acara ini mengingatkan sosok Gus Dur yang gemar menyambangi makam para alim ulama. Hal itu dilakukan Gus Dur demi menjaga keterikatan terhadap orang yang telah meninggal dunia.

Atas perilaku itu, kata Lukman, Gus Dur sering disindir dan dikesankan berdoa kepada orang yang telah wafat. Namun, kata Lukman, ada satu jawaban yang sampai saat ini masih teringat.

"Lebih baik sowan ke orang mati karena mereka tak pernah menipu. Jawaban ini benar benar makjleb," kata Lukman meniru ucapan Gus Dur disambut gelak tawa para tamu yang hadir.

Kompas TV Mengenang Kepergian Gus Dur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com