Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ingin Jakarta Jadi Pusat Keuangan Syariah Internasional

Kompas.com - 23/12/2016, 17:54 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo ingin Jakarta menjadi pusat keuangan syariah internasional.

Keinginan itu disampaikan Jokowi saat peringatan satu windu Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (23/12/2016).

Awalnya, Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia patut berbangga lantaran penerbitan SBSN atau sukuk RI jadi yang terbesar di dunia.

Sampai dengan 30 November 2016, penerbitan SBSN di pasar internasional telah sampai 10,15 Miliar dollar AS dengan outstanding 9,5 Miliar dollar AS. Total investor individual sukuk mencapai 48.444 orang.

"Artinya, instrumen keuangan berbasis syariah di Indonesia memilki potensi yang sangat besar dan peran penting dalam kegiatan pembangunan nasional dan peningkatan kesejahteraan seluruh rakyat indonesia," kata Jokowi.

Meski begitu, Jokowi mengingatkan bahwa ekonomi Syariah di Indonesia presentasenya masih sangat kecil, yakni hanya 5 persen.

Angka ini kalah jauh dari Malaysia yang presentase ekonomi syariahnya mencapai 30 persen.

Bahkan, lanjut Jokowi, secara jumlah, bisnis syariah Indonesia juga kalah dari Inggris dan Korea Selatan yang masyarakatnya bukan mayoritas muslim.

"Oleh sebab itu space atau ruang yang besar itu akan terus kita kejar. Dan saya sampaikan kepada Pak Muliaman Hadad Ketua OJK (Otoritas Jasa Keuangan), sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, wajar apabila Jakarta ini kita jadikan pusat keuangan syariah internasional," ucap Jokowi.

(Baca: Jokowi Kaget Bisnis Syariah di Indonesia Kalah dari Korea dan Inggris)

Jokowi mengatakan, keinginannya ini kini tengah digodok di OJK. Dalam waktu dekat hasilnya akan disampaikan kepada Presiden.

Jokowi mengingatkan, ekonomi syariah bukan hanya terkait dengan lembaga keuangan, Bank atau asuransi syariah. Banyak pula bisnis lain yang bisa dikembangkan.

"Misalnya seperti wisata syariah, restoran halal, industri syariah, karena potensi pasar kita terbesar di dunia dengan penduduk muslim. Kenapa itu tak jadi fokus perhatian kita?" ucap Jokowi.

Kompas TV Ekonomi Syariah Kian Redup 2016, Kok Bisa?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com