Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Identifikasi DNA Tiga Terduga Teroris yang Tewas di Tangsel Tunggu Pihak Keluarga

Kompas.com - 22/12/2016, 13:59 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi belum melakukan identifikasi ante mortem terhadap tiga terduga teroris yang tewas di Kecamatan Setu, Tangerang Selatan.

Dari identitas yang ada, mereka dikenali bernama Omen, Irawan, dan Hilman.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan, belum ada pihak keluarga yang datang ke rumah sakit dan memberi sampel DNA untuk identifikasi.

"Ante mortem belum dilakukan karena menyangkut orangtua, saudara kandung, dan keluarga yang punya hubungan darah," ujar Martinus dalam konferensi pers di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (22/12/2016).

Martinus mengatakan, saat ini penyidik masih mencoba menghubungi pihak keluarga dari tiga terduga teroris tersebut.

Jika identifikasi DNA sudah jelas dan diketahui pasti identitasnya, baru akan dikembalikan kepada pihak keluarga.

Sementara itu, proses identifikasi post mortem sudah selesai dilakukan.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah mengidentifikasi gigi geligi, sidik jari, dan ciri fisik masing-masing jenazah.

"Selain kuku, barang-barangnya juga dilakukan, seperti KTP," kata Martinus.

Setelah dilumpuhkan Densus 88, ketiga jenazah itu dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (21/12/2016) malam.

Suasana di kamar jenazah RS Polri pun diperketat penjagaannya.

Densus 88 Antiteror Polri berhasil mengamankan bom aktif di sebuah rumah di Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Rabu (21/12/2016) siang.

Penggerebekan itu berawal dari penangkapan seorang pria bernama Adam.

Kemudian, Densus 88 mendatangi rumah kontrakan itu sesuai dengan petunjuk Adam.

Namun, rekan-rekan Adam enggan diminta menyerahkan diri.

Densus 88 terpaksa melepaskan tembakan karena ada perlawanan dari orang-orang di dalam rumah tersebut.

Kompas TV Polisi Terus Memburu Kelompok Teroris
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak di Pilkada Jatim

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak di Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Nasional
RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

Nasional
Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Nasional
Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Nasional
Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Nasional
Polri Pastikan Kasus Pembunuhan 'Vina Cirebon' Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Polri Pastikan Kasus Pembunuhan "Vina Cirebon" Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Nasional
KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

Nasional
KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Nasional
Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Nasional
Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Nasional
Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik buat Rakyat

Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik buat Rakyat

Nasional
Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Nasional
Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com