JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang penutupan periode kedua tax amnesty pada 31 Desember 2016, Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun berharap pemerintah tidak kehilangan momentum.
"(Momentum) jangan sampai terlewat. Harus dijaga dengan baik," kata Misbakhun dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Minggu (18/12/2016).
Jika pemerintah berhasil menjaga momentum dengan baik, ia meyakini capaian periode kedua Tax Amnesty bisa menyamai atau bahkan melampaui periode pertama.
Pada periode I Tax Amnesty yang sudah ditutup ditutup pada 30 Oktober lalu, penerimaan uang tebusan mencapai Rp 97,2 triliun. Sementara deklarasi harta mencapai Rp 4.500 triliun dan repatriasi Rp 137 triliun.
Misbakhun pun mengapresiasi upaya pemerintah yang selama ini turun langsung dalam mensosialisasikan tax amnesty, baik dalam lingkup internal ataupun eksternal, hingga ke daerah.
"Bahkan Presiden Jokowi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani mensosialisasikan secara langsung, berbicara dan mengingatkan kepada pengusaha untuk melakukan dan mengikuti tax amnesty," katanya.
Meski demikian, politisi Golkar ini tidak menampik adanya pengenduran semangat masyarakat dalam mengikuti tax amnesty pada periode kedua ini.
Namun, upaya Kementerian Keuangan dan Pemerintah yang saat ini terus mendorong dan memperbaiki kondisi penerimaan pajak dalam tax amnesty diyakini dapat memperbaiki situasi.
"Periode kedua mengendur, namun pemerintah dan Kemenkeu akan memperbaiki kondisi ini. Saya hargai upaya tersebut," ucap Pembina Forum Alumni STAN Prodip (FASTPRO) ini.
Misbakhun optimistis melalui tax amnesty, maka tax base dapat diperbaiki dan diperluas. Sehingga, terbentuk database yang lebih baik yang dapat menjadi data baru dalam periode mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.