JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, empat maskapai penerbangan komersil juga ikut berpartisipasi dalam penanggulangan pasca-gempa Aceh yang terjadi pada Rabu (7/12/2016) kemarin.
Empat maskapai penerbangan ini, kata Sutopo, mengerahkan pesawat miliknya untuk mengantarkan para relawan dan mengangkut berbagai kebutuhan.
"Ada empat maskapai. Air Asia, Lion Air, Tri-MG Asia Airlines, dan Sriwijaya Air," ujar Sutopo di BNPB, Jakarta, Sabtu (10/12/2016).
Baca juga: Hari Keempat Pasca-gempa Aceh, 101 Orang Meninggal Dunia
Selain dari empat maskapai tersebut, lanjut Sutopo, pengiriman bantuan juga dilakukan menggunakan pesawat Hercules milik TNI dan pesawat kargo milik BNPB.
Sutopo menambahkan, hingga saat ini para pengungsi masih membutuhkan sejumlah perlengkapan seperti sandang dan pangan. Lalu peralatan kesehatan dan obat-obatan, susu, popok bayi, sarung, selimut, peralatan shalat, dan keperluan sekolah.
Selain itu, relawan yang khusus menangani kejiwaan para pengungsi lantaran masih mengalami shock atau trauma akibat gempa juga diperlukan.
"Relawan yang khusus untuk menangani pengungsi, seperti untuk trauma healing," kata dia.
Selain itu, relawan yang memiliki kemampuan menangani kelompok-kelompok rentan juga masih diperlukan di Aceh.
"(Kelompok rentan yakni) mulai dari balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan lansia (orang yang lanjut usia)," ujarnya.
Adapun jumlah warga yang mengungsi mencapai 45.329 jiwa. Rinciannya, sebanyak 43.613 orang berada di Kabupaten Pidie Jaya dan 1.716 orang di Kabupaten Bireuen.
Baca juga: 45.329 Warga Aceh Masih Mengungsi
Namun jumlah ini masih terus berubah-ubah. Sebab, pada siang hingga sore hari, banyak pengungsi yang kembali ke rumahnya masing-masing atau melakukan aktivitas lainnya. Kemudian pada malam hari, mereka kembali beristirahat di tenda pengungsian.