Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas Perempuan Ingin Aktivis Perempuan Diakui Pemerintah

Kompas.com - 08/12/2016, 22:03 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Azriana berharap pemerintah bisa mensejajarkan kedudukan para pembela hak asasi bagi perempuan dengan pekerja sosial atau kader program pemerintah.

Hal itu disampaikan Azriana dalam sambutan acara Penyerahan Piagam Penghargaan bagi Perempuan Pembela HAM, di Hotel Millenium, Jakarta, Kamis (8/12/2016).

Dengan cara tersebut, kata Azriana, para aktivis perempuan akan merasa lebih aman dalam memperjuangkan hak-hak asasi perempuan. Sebab, legitimasi terminologinya menjadi sejajar.

"Ada harapan sederhana saja, supaya pengakuan kerentaan mereka bisa diminimalkan. Dengan pengakuan, mereka (aktifis perempuan) bisa lebih tenang bekerja, karena mereka tahu mereka dilindungi dan aman, dilindungi dari intimidasi dan kekerasan," ujar Azriana.

Azriana mengatakan, untuk mencapai tujuan itu, pihaknya terus berkomunikasi dengan pemerintah. Sehingga, pemerintah akan mengenal lebih dalam lagi perjuangan perempuan pembela HAM.

"Kemudian bisa menempatkan mereka (aktivis perempuan) di dalam terminologi negara sejajar dengan pekerja sosial, sejajar dengan kader-kader program pemerintah yang selama ini diakui oleh negara," tutur Azriana.

Menurut Azriana, status para aktivis perempuan patut disejajarkan dan diparesiasi dengan memberikan penghargaan.

Sebab, mereka telah mendedikasikan seluruh hidupnya untuk membantu perempuan-perempuan lainnya agar mendapatkan hak-haknya.

"Keluar dari segala persoalan-persoalannya, membantu ibu-ibu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik. Mereka berdiri di garis depan, membuka akses perempuan-perempuan di pedalaman supaya mendapat pelayanan publik yang lebih mudah," ujarnya.

Adapun untuk tahun ini ada enam pihak yang berhak menerima penghargaan Perempuan Pembela HAM.

Mereka yakni, Almarhumah Siti Latifah Herawati Diah, Lily Zakiyah Munir, Zohra Andi Baso, Mientje DE Roembiak, Yanti Muchtar, dan Theresia Yuliawati Sitanggang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com