Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto: Polisi Akan Bubarkan Aksi Unjuk Rasa Tanpa Izin pada 2 Desember

Kompas.com - 30/11/2016, 16:48 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto berharap rencana aksi unjuk rasa pada 2 Desember 2016 yang digelar oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) berlangsung sesuai kesepakatan.

Wiranto menegaskan bahwa aparat kepolisian akan menindak tegas apabila ada aksi unjuk rasa tanpa izin yang digelar di luar kawasan Monas, Jakarta Pusat.

"Kalau ada unjuk rasa di luar Monas, itu unjuk rasa yang tidak ada izin, tidak dikoordinasikan oleh pimpinan pengunjuk rasa yang ingin superdamai, itu akan dibubarkan secara paksa oleh kepolisian," ujar Wiranto saat ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (30/11/2016).

Wiranto menjelaskan, langkah tersebut diambil bukan untuk meredam kebebasan berekspresi. Namun, pemerintah ingin membangun situasi yang aman dan tenteram di tengah masyarakat.

Dia pun mengimbau peserta aksi agar bekerja sama dengan aparat keamanan agar tidak muncul peristiwa-peristiwa yang meresahkan masyarakat.

"Hal itu bukan untuk meredam kebebasan, tetapi justru untuk membangun keamanan ketenteraman di masyarakat. Maka, harus ada kerja sama antara pengunjuk rasa yang damai itu dengan aparat keamanan," kata Wiranto.

Selain itu, Wiranto juga meminta masyarakat untuk ikut memantau pelaksanaan aksi unjuk rasa agar tidak disusupi oleh pihak-pihak yang ingin membuat kekisruhan atau memiliki kepentingan lain.

"Saya sudah jelaskan jangan andalkan aparat keamanan. Aparat sudah sebisa mungkin mencegah dan memproteksi itu. Tetapi, sebaiknya kalau masyarakat yang ingin damai langsung melaporkan penyusupan yang membuat aksi itu kisruh," ucap Wiranto.

"Insya Allah kami enggak akan kecolongan. Mudah-mudahan enggak kecolongan," ucapnya.

(Baca juga: Pemerintah Jamin Pengamanan Aksi 2 Desember)

Aksi unjuk rasa 2 Desember 2016 rencananya akan dilakukan dengan zikir, tausiah, doa bersama, dan ditutup dengan shalat Jumat di silang Monas, Jakarta Pusat.

Peserta unjuk rasa menuntut penegakan hukum yang berkeadilan dan meminta kasus dugaan penistaan agama.

Ketua Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) Rizieq Shihab mengatakan, aksi tersebut digelar untuk menuntut kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok segera dilimpahkan ke pengadilan.

Aksi unjuk rasa, kata Rizieq, akan berlangsung sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB. Dia menjamin aksi akan berlangsung damai.

(Baca: Polisi Siapkan Denah Aksi 2 Desember di Monas)

Kompas TV Jelang Aksi 2 Desember, Pengendara di Jalur Pantura Dirazia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com