JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengimbau agar seluruh pegawai negeri sipil (PNS) tetap bekerja pada Jumat (2/11/2016) mendatang.
Pada 2 Desember mendatang rencananya akan ada aksi damai yang dilakukan sejumlah organisasi kemasyarakatan untuk menuntut proses hukum atas kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"PNS harus tetap bekerja. Namanya berdoa kan di kantor masing-masing ada mesjidnya. Silakan berdoa di masjid masing-masing. Agama lain bisa berdoa di mana saja," ujar Tjahjo, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/11/2016).
Tjahjo berharap, aktivitas PNS tetap berjalan seperti biasanya dan fokus dalam menjalankan tugas rutinnya.
Meski tak ada sanksi, Tjahjo berharap seluruh PNS mematuhi imbauan tersebut.
"PNS harus fokus bekerja melayani masyarakat dan tugas rutin di pemda masing-masing," ucap Politisi PDI Perjuangan itu.
Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian mengungkapkan, kepolisian sudah menyiapkan kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, sebagai area kegiatan unjuk rasa 2 Desember 2016.
Menurut Tito, kawasan Monas bisa menampung 600.000 sampai 700.000 orang.
Jika ternyata jumlah pendemo melebihi kapasitas Monas, polisi menyiapkan Jalan Merdeka Selatan sebagai tempat untuk menampung kelebihan itu.
Polisi, kata Tito, akan mengawal demonstrasi dibantu sejumlah pihak. Pimpinan Front Pembela Islam yang juga Ketua Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) Rizieq Shihab mengatakan, unjuk rasa 2 Desember bakal digelar dengan tuntutan penegakan hukum yang berkeadilan.
Demonstrasi akan berlangsung sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB.
Dia menjamin, aksi bakal berlangsung damai.