Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Atlet Terindikasi Gunakan Doping, Ini Tanggapan KONI Jabar

Kompas.com - 29/11/2016, 19:59 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua Umum KONI Jawa Barat, Ahmad Saefudin, akan menyelidiki terkait adanya laporan penggunaan doping oleh atlet peraih medali asal Jawa Barat pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat.

Hal itu dilakukan sebagai tindak lanjut dari laporan National Dope Testing Laboratory di New Delhi, India, yang mengungkap ada 12 atlet peraih medali positif menggunakan obat terlarang. Beberapa yang terlibat merupakan atlet asal Jawa Barat.

Ahmad mengaku terkejut dengan laporan tersebut. Sebab, pihaknya telah menyosialisasikan penggunaan obat atau suplemen yang tidak boleh digunakan atlet.

"Kalau masih ada hal-hal seperti itu, berarti ada ketidak sinkronan dengan apa yang kita sampaikan," ucap Ahmad, Selasa (29/11/2016). 

Jika sejumlah atlet Jabar terbukti menggunakan doping, Ahmad berkeyakinan atlet bersangkutan tak sengaja mengonsumsi obat tersebut.

"Saya yakin atlet kami ini tidak sengaja menggunakan zat doping tersebut. Bisa saja, saat atlet terserang flu, mereka tidak sengaja meminum obat flu yang ternyata ada kandungan doping," ujarnya.

"Satu-satunya cara adalah kami harus menginventarisasi vitamin atau obat yang harus digunakan atlet. Pasti atlet ini intinya tidak paham dan tidak ada unsur kesengajaan," ujar dia. 

"Kalau ternyata ada komponen doping di vitamin, saya harus segera merilis apa saja vitamin yang berhak di konsumsi atlet," tambahnya.

Ketua Bidang Pertandingan PB PON XIX/2016 Jabar, Yudha Munajat, membenarkan kabar tersebut. Sebagai sanksinya, atlet tersebut tidak akan diberikan bonus yang sudah dijanjikan dan bahkan medali akan segera dicabut.

"Siapa pun tidak diperkenankan mengekspos namanya (atlet doping), karena kewenangan KONI pusat. Yang pasti, sesuai dengan peraturan, atlet tersebut tidak akan diberikan bonus dan medali dicabut, sekaligus ada sanksi," ucapnya.

Yudha menilai, persentase penggunaan doping tidak terlalu signifikan apabila dibandingkan PON sebelumnya lantaran jumlah medali yang diperebutkan lebih banyak.

"Namun, kita juga berharap, pada PON mendatang tidak terjadi lagi atlet yang menggunakan doping," tuturnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com