Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB Kaji Aturan Penggunaan Drone Lintas Institusi dalam Penanggulangan Bencana

Kompas.com - 06/10/2016, 13:24 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana menyelaraskan penggunaan wahana terbang nirawak (drone) dengan berbagai instansi, khususnya yang menangani penanggulangan bencana.

Pembahasan ini dilakukan bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP), Badan Informasi Geospasial (BIG), dan Direktorat Topografi Angkatan Darat (Dittopad) TNI.

Deputi Bidang Penanganan Darurat Bencana BNPB, Tri Budiarto mengatakan, penggunaan drone lazim dilakukan berbagai institusi untuk mendukung data penanggulangan bencana, mulai mitigasi hingga penanganan pasca bencana.

Meski demikian, hingga saat ini belum ada regulasi terkait penggunaan drone dalam penanganan bencana.

"Pengguna drone ini banyak. Ada NGO, perguruan tinggi, lembaga negara, kementerian, tentara, polisi. Akan tetapi sampai saat ini belum ada regulasi untuk penanganan bencana," ujar Tri, dalam seminar 'Pemanfaatan Drone dalam Penanggulangan Bencana', di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (6/10/2016).

Tak adanya regulasi tersebut membuat penggunaan drone dalam penanggulangan bencana belum efektif dan efisien.

Alhasil, banyak data lintas institusi yang saling tumpang tindih dan minim validitas.

Padahal, data tersebut kerap kali diperlukan untuk melancarkan operasi penanggulangan bencana di Indonesia.

"Data ini kan menjadi bertaburan dalam mozaik yang tidak terukur. Tidak terintegrasikan," kata Tri.

Atas dasar itu, lanjut Tri, kerja sama dan optimalisasi fungsi drone menjadi penting bagi BNPB.

Hal ini dilakukan agar ada standarisasi pemanfaatan drone dalam penanggulangan bencana.

"Kerja sama dan optimalisasi fungsi drone telah menjadi kebutuhan mendesak bagi BNPB. Karena BNPB enggak bisa berjalan sendiri, optimalisasi teknologi menjadi penting," kata Tri.

Selain itu, standarisasi juga dimaksudkan agar data yang terintegrasi dapat digunakan oleh para pihak berkepentingan.

"Kalau data diintegrasikan, maka akan lebih sahih untuk kepentingan yang lebih makro," kata Tri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com